Provinsi Gorontalo akan mendapatkan bantuan benih jagung dari Kementerian Pertanian untuk lahan seluas 150 ribu hektare pada 2020 di daerah itu.

“Tahun ini bantuannya untuk 120 hektare, tapi tahun depan diupayakan sebanyak 150 ribu hektare dan itu sudah disetujui oleh Pak Menteri,” kata Kadis Pertanian Provinsi Gorontalo Muljady D. Mario di Gorontalo, Kamis.

Ia menjelaskan bahwa Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman terkesan dengan sikap proaktif dan keseriusan Gubernur Gorontalo Rusli Habibie untuk menjadikan jagung sebagai komoditi utama di Indonesia.

Provinsi Gorontalo bahkan berkontribusi hingga 133 ribu ton dari total ekspor jagung Indonesia yang lebih kurang 372 ribu ton pada 2018.

“Kami bertemu menteri dan beliau menyampaikan bahwa Gubernur Gorontalo jadi contoh bagi kepala daerah lain. Bagaimana kepedulian dan keseriusan beliau mendorong produksi dan ekspor jagung. Gorontalo, bahkan menjadi penyangga jagung nasional,” kata dia.

Selain memperjuangkan benih jagung, Gubernur Rusli berupaya serius agar petani di daerah itu mendapatkan pupuk bersubsidi yang lebih banyak.

"Termasuk untuk alat mesin pertanian yang saat ini dikelola oleh Brigade Alsintan," kata dia.

Data Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo menyebutkan produktivitas jagung di Gorontalo selama dua tahun terakhir meningkat.

Jika pada 2012 produksi jagung hanya 669,094 ton, maka pada 2017 naik menjadi 1.552.136 ton dan pada 2018 naik lagi menjadi 1.554.751 ton.

Hal itu didorong oleh meningkatnya luas tanam dan luas panen jagung di Gorontalo.

Jika pada 2012 luas tanam jagung hanya 140.995 hektare, maka pada 2017 bertambah menjadi 323.006 hektare, dan pada 2018 naik menjadi 366.210 hektare.

"Luas panen setiap tahun juga semakin baik. Tahun 2012 hanya 135.543 hektare, tahun 2017 336.001 hektare, dan tahun 2018 meningkat lagi menjadi 343.231 hektare," kata dia.

 

Pewarta: Debby H. Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019