Jakarta (ANTARA) - Dominic Thiem masih sulit untuk percaya bahwa pada Rabu petang, ia berhasil menaklukan salah satu bintang tenis dunia dan pemegang tahta peringkat satu dunia Rafael Nadal dalam pertandingan perempat final Australia Open 2020 yang berlangsung selama empat jam 10 menit di Rod Laver Arena, Melbourne.
Kemenangan dengan skor 7-6(3), 7-6(4), 4-6, 7-6(6) yang ia raih pada perempat final Australia Open juga menjadi kemenangan perdananya di tingkat Grand Slam atas Nadal, setelah lima pertemuan sebelumnya berakhir dengan kekalahan yaitu pada Roland Garros 2014, 2017, 2018, 2019 dan US Open 2018.
"Adalah hal hebat bisa mengalahkan Nadal si peringkat satu dunia, seorang legenda. Itu adalah kemenangan yang istimewa untukku," Thiem menuturkan, seperti dilansir atptour.com, Kamis.
Permainan Thiem saat menghadapi Nadal mengundang decak kagum ribuan penonton di Rod Laver Arena. Petenis Austria ini membangun pertahanan yang alot sehingga sulit ditaklukan Nadal. Meski Nadal mencuri angka di set ketiga, namun hal itu tidak berlangsung lama karena Thiem kembali menarik keunggulan bagi dirinya.
Ia menceritakan, keunggulan Nadal terjadi karena Nadal secara cerdik merebut break menjelang selesainya set ketiga dan berhasil mendapat tambahan tiga break point pada set keempat.
"Jika Anda ingin punya peluang (menang) melawannya, maka Anda harus bekerja keras di pertandingan. Juga tentu saja pertahanan. Di beberapa titik, misalnya pada tie-break set keempat pertahanan saya membuahkan hasil. Saya rasa pertahananku sudah semakin bagus, serta serangan juga menjadi modal terkuatku. Semuanya sangat penting," katanya menceritakan.
Pada babak empat besar, Thiem akan bertemu wakil Jerman Alexander Zverev, yang sama-sama berambisi mematahkan dominasi "Top 3" yang terdiri atas Rafael Nadal (peringkat satu), Novak Djokovic (peringkat dua), dan Roger Federer (peringkat tiga).
"Untuk benar-benar mematahkannya, salah satu pemain muda harus menang di Grand Slam. Salah satu dari kami akan ke babak final, tapi itu memang masih jauh. Bahkan di salah satu semifinal masih dikuasai oleh mereka (Top 3). Jadi saya rasa masih butuh waktu bagi petenis muda untuk benar-benar mengambil alih dominasi mereka," kata Thiem menegaskan.