Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Ratusan pedagang di Pasar Sentral Kota Gorontalo, meminta pemerintah kota (pemkot) setempat untuk segera merenovasi bangunan, karena sudah tidak layak untuk dijadikan lokasi jual beli.
Iwan Ishak, wakil dari pedagang pakaian, Senin, mengatakan kondisi bangunan petak yang ada di pasar sentral sangat memprihatinkan, sebab banyak yang sudah lapuk dan rusak sehingga jika hujan turun airnya akan membasahi pakaian yang dijual.
Begitu pula dengan atap bangunan, banyak yang sudah bocor sehingga jika hujan turun dengan deras, kondisi di dalam pasar sangat memprihatinkan, sebab hampir seluruh tempat tergenang air.
"Jika hujan turun dengan deras, pedagang sangat kewalahan untuk membenahi jualannya, sebab tempat usahanya sudah tergenang air," kata Iwan.
Tomi Lakoro, salah seorang pedagang daging mengatakan, kondisi bangunan pasar yang sudah memprihatinkan tersebut sudah beberapa kali dikeluhkan pedagang pada Pemkot Gorontalo maupun Pemprov Gorontalo, namun belum ada tindaklajutannya.
Dia menjelaskan, di lokasi tempat jualan daging dan ikan saluran pembuangan tidak berfungsi dengan baik, karena sudah tersumbat dengan sampah, sehingga menimbulkan bau yang tidak sedap.
Sementara jika hujan turun, rembesan air yang membawa kotoran akan mengenangi tempat jualan, sehingga calon pembeli tidak akan masuk lagi ke pasar, sebab selain bau yang tidak sedap, takut akan terpeleset karena licin akibat lumpur yang terbawa oleh luapan air.
Dia menjelaskan, retribusi yang dipunggut Pemkot Gorontalo dari pasar sentral tersebut sangat besar, sehingga perlu adanya perhatian untuk kenyamanan pedagang dalam beraktivitas.
"Jangan hanya mengejar pemasukan untuk kas daerah, tetapi bangunan pasar tidak diperhatikan," kata Tomi yang mewakili rekan-rekannya sesame pedagang.
Ismail Katili, salah seorang pedagang ikan mengatakan, bisa dikatakan seluruh lokasi tempat jualan di pasar sentral ini kondisinya sangat memprihatinkan, apalagi bila hujan turun.
Dia menjelaskan, jika hujan turun para pedagang sangat kewalahan sebab banyak seng yang bocor sehingga airnya membasahi tempat dagangan, juga luapan air got menggenangi lantai.
"Hanya karena terpaksa pedagang masih bertahan berjualan, sebab sudah sangat lama memderita dengan kondisi semcam ini," kata Ismail.