Gorontalo (ANTARA) - Bupati Bone Bolango, Hamim Pou mengatakan, sektor pertanian di Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo tidak boleh berhenti untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat ditengah pandemi COVID-19.
"Waspadai kemarau panjang, kami meminta petani di Bone Bolango untuk melakukan penanaman lebih awal. Karena berdasarkan perkiraan FAO dan BMKG kita akan mengalami kemarau yang agak panjang," ujarnya di Gorontalo, Selasa.
Hamim meminta petani untuk memanfaatkan lahan dengan sebaik baiknya, termasuk lahan yg ada di rumah agar tidak dibiarkan kosong.
"Menandai dan mewaspadai kemarau panjang itu, hari ini kami melakukan penanaman dengan sistem tumpang sari ditanah ini, ada jagung dan kedelai diharapkan 80 atau 90 hari kedepan sudah bisa panen," terang Bupati.
Ia menjelaskan, Kabupaten Bone Bolango terdiri dari 80 persen wilayah hutan taman nasional dengan arealnya relatif terbatas. Untuk areal jagung saja hanya hanya sekitar 4 ribu hektar dan padi sawah sekitar 2015 ha dengan produktifitas yang bervariasi antara 5,2 - 9 ton gabah kering setiap hektarnya.
Oleh karena itu untuk memaksimalkan lahan yang ada perlu ada terobosan. Ini kemudian diusulkan Bupati saat melakukan pertemuan virtual dengan Menteri pertanian. Bupati mengatakan perlu adanya anggaran belanja modal untuk pencairan sumber-sumber air.
"Yang dikhawatirkan oleh negara adalah ketiadaan pangan. Olehnya kita mengusulkan adanya alokasi untuk mencari sumber-sumber air untuk memasok ke lahan pertanian," pungkasnya.
Bupati Bone Bolango sebut sektor pertanian tidak boleh terhenti
Rabu, 13 Mei 2020 5:16 WIB