Gorontalo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bone Bolango di Provinsi Gorontalo ingin memberantas buta huruf hijaiah--abjad Arab-- di kalangan warga Muslim di wilayahnya.
Bupati Bone Bolango Hamim Pou pada Kamis mengatakan bahwa peringatan Nuzulul Quran bisa menjadi momentum untuk menggiatkan kampanye pemberantasan buta huruf hijaiah.
Hamim mengatakan bahwa pemerintah kabupaten pada awal Ramadhan meluncurkan Gerakan Bone Bolango Mengaji guna mendukung upaya pemberantasan buta huruf hijaiah.
Pemerintah kabupaten, menurut dia, berkolaborasi dengan Kementerian Agama untuk menyiapkan guru mengaji bagi warga Muslim Bone Bolango.
"Semoga ini akan berjalan dengan baik agar dapat mengurangi masyarakat Bone Bolango yang tidak bisa mengaji," katanya.
Hamim menargetkan tiga tahun mendatang sudah tidak ada warga Muslim di Kabupaten Bone Bolango yang tidak bisa membaca Al Quran.
"Semua harus bisa mengaji, termasuk pegawai, tenaga honor ,dan tenaga kontrak harus lancar mengaji. Tidak ada yang terkecuali," katanya.
Hamim mengatakan bahwa pemerintah kabupaten akan menguji kemampuan membaca Al Quran tenaga honorer Muslim yang ingin memperpanjang kontrak kerja mulai tahun depan.
Sementara itu, Kepala Seksi Urusan Agama Islam dan Bina Syariah Bidang Bimbingan Masyarakat Islam Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Gorontalo Asrul Lasapa mengatakan bahwa Ramadhan adalah masa untuk memperbanyak membaca Al Quran.
"Membaca Al-Quran dapat memberikan cahaya untuk kehidupan," kata Asrul.
"Kita harus berusaha agar bisa mengkhatamkan Al Quran selama bulan Ramadan, jika tidak mampu dengan target tersebut bisa mengkhatamkannya di bulan lain," ia menambahkan.