Gorontalo (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo melakukan sosialisasi larangan mudik di posko perbatasan yang berada di Kecamatan Atinggola Kabupaten Gorontalo Utara.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Gorontalo Jamal Nganro, Minggu, mengatakan para petugas memberi tahu langsung mengenai jadwal penutupan perbatasan kepada pengendara yang melintasi posko tersebut.
Penutupan seluruh perbatasan Gorontalo dan Sulawesi Utara akan dilakukan mulai tanggal 6 hingga 17 Mei 2021, kepada setiap pengguna kendaraan yang memasuki wilayah tersebut.
“Kami akan terus menyosialisasikan penutupan perbatasan ini agar informasinya sampai kepada masyarakat yang akan mudik, sehingga mereka akan membatalkan niat atau menunda sementara untuk pulang kampung pada Idul Fitri ini,” kata Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim.
Berdasarkan hasil survei nasional sebelum adanya larangan mudik, masyarakat yang akan mudik pada lebaran Idulfitri 1442 H mencapai 89,1 juta, atau 33 persen dari total penduduk.
Jumlah itu menurun menjadi 29,7 juta atau 11 persen, setelah adanya larangan mudik dari pemerintah.
Setelah dilakukan sosialisasi oleh seluruh unsur terkait, jumlah masyarakat yang akan mudik turun lagi menjadi tujuh persen.
“Hasil survei ini mengindikasikan pentingnya upaya kita bersama untuk terus melakukan sosialisasi secara masif. Kita manfaatkan beberapa hari ini untuk melakukan sosialisasi penutupan perbatasan,” ujarnya.
Ia mengungkapkan pihaknya bersama sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah, telah memantau kesiapan posko perbatasan Atinggola.
Pengecekan dilakukan terhadap beberapa fasilitas seperti tempat tidur petugas, toilet, serta media sosialisasi berupa baliho dan selebaran tentang penutupan perbatasan.
“Menurut saya fasilitasnya masih perlu ditambah lagi. Saya minta kepada OPD terkait untuk segera melengkapinya," tambahnya.
Pemprov Gorontalo sosialisasikan larangan mudik di posko perbatasan
Minggu, 2 Mei 2021 21:27 WIB