Jakarta (ANTARA) - Kementerian Luar Negeri RI memastikan keamanan enam warga negara Indonesia (WNI) di Afghanistan, di tengah meningkatnya aktivitas kelompok Taliban yang merebut sejumlah wilayah di negara itu.
Menurut Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu RI Judha Nugraha, KBRI Kabul terus menjalin komunikasi dengan enam WNI di Afghanistan.
“Kondisi mereka saat ini sehat dan aman. KBRI terus memonitor kondisi keamanan terakhir,” ujar Judha melalui pesan singkat, Jumat.
Enam WNI tersebut atas dari dua WNI yang bekerja pada Perserikatan Bangsa-Bangsa, dua WNI ekspatriat, serta dua WNI yang menikah dengan warga Afghanistan.
Guna mewaspadai situasi keamanan yang mungkin memburuk, kata Judha, KBRI Kabul telah menyusun rencana kontijensi untuk melindungi para WNI.
“Rencana kontijensi memuat semua langkah-langkah pengamanan WNI, termasuk jika diperlukan, dapat dilakukan evakuasi,” tutur dia.
Taliban telah meningkatkan pergerakan pasca penarikan pasukan asing yang dipimpin Amerika Serikat (AS) dari Afghanistan.
Kelompok bersenjata itu mengklaim telah merebut dua kota terbesar Afghanistan pada Kamis (12/8) waktu setempat, sementara AS dan Inggris akan mengirim ribuan tentara untuk mengevakuasi staf kedutaan mereka dari negara itu.
Penguasaan atas Kandahar dan Herat—kota terbesar kedua dan ketiga di Afghanistan—menjadi kemenangan terbesar Taliban sejak mereka mulai mengintensifkan serangan pada Mei.
Menurut pejabat pertahanan AS, milisi Taliban dapat merebut Ibu Kota Kabul dalam waktu 90 hari setelah mereka bangkit kembali.
Sementara seorang pejabat senior Uni Eropa menyatakan kelompok Taliban sekarang menguasai 65 persen wilayah Afghanistan dan akan mengambil alih 11 ibu kota provinsi.