Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Sofyan
Djalil meminta PT. Freeport Indonesia untuk meningkatkan pembelian
barang dan jasa dari Badan Usaha Milik Negara serta pelaku pasar
domestik lainnya, ketimbang memasok dari luar negeri.
"Kandungan lokal di Freeport sudah sekitar 60 persen, namun masih
ada ruang lebih banyak bagi mereka," kata Sofyan yang juga Ketua Tim
Pengelolaan Sumber Daya Alam Papua, di Jakarta, Selasa.
Pemerintah, kata Sofyan, sudah membukakan peluang bagi BUMN
untuk lebih banyak memasok bahan baku dan barang modal bagi Freeport.
Beberapa
BUMN seperti, PT. Bukit Asam, kata Sofyan, akan didorong untuk bekerja
sama untuk memasok batu bara. Kemudian, PT. Karakatau Steel untuk
memasok baja, dan PT. Semen Indonesia untuk memasok semen.
"Ada juga beberapa BUMN lainnnya. Pada dasarnya mereka sudah siap," ujar dia.
Selain itu, Sofyan meminta Freeport untuk meningkatkan kerja sama dengan pengusaha-pengusaha lokal Papua.
Menurut data Kementerian ESDM, kandungan dalam negeri di
Freeport untuk barang sudah 70 persen, sedangkan jasa 90 persen. Untuk
peran BUMN masih minim.
"Belanja barang dan jasanya Freeport itu hanya Rp165 juta yang
dibelanjakan melalui BUMN," kata Menteri ESDM Sudirman Said.
Belanja
Freeport mencapai sebesar 1,9 milyar dolar AS per tahun. Pembelian
barang-barang sekitar 1,4 milyar dolar AS dan sisanya belanja jasa.
Sudirman mengatakan kerja sama Freeport dan perusahaan lokal
akan lebih berkelanjutan jika didasari motif bisnis yang saling
menguntungkan, bukan hanya karena kewajiban untuk mematuhi peraturan
yang dibuat pemerintah.
"Yang penting adalah Freeport dapat menyediakan spek kemudian
si BUMN atau swasta sekalipun silakan bisa memenuhi spek itu," ujarnya.
Menteri Sofyan Djalil minta Freeport tingkatkan pengadaan dari BUMN
Selasa, 22 September 2015 14:43 WIB