Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap kapal pengangkut ternak KM Camara Nusantara I yang termasuk dalam Progran Tol Laut dapat menormalkan dan mengefisienkan harga daging sapi karena mampu menekan biaya transportasi.
Presiden Jokowi saat meninjau Kapal Pengangkut Ternak KM Camara Nusantara 1 di Dermaga 107, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara (Jakut), Jumat, mengatakan 350 ekor sapi dari Nusa Tenggara Timur (NTT) telah sampai di Tanjung Priok menggunakan kapal pengangkut ternak.
"Di sana harganya Rp30.000 (per kg) karena ada efisiensi di ongkos transportasi yang dulunya kurang lebih Rp1,5 juta sampai Rp1,8 juta sekarang jadi Rp330.000. Ini yang sering kita bilang tol laut, ya seperti ini," katanya.
Oleh sebab itu, Presiden mengemukakan, menurut perhitungan setelah sapi sampai di Jakarta dan disembelih, maka harganya akan jatuh per kilogram (kg) kira-kira Rp36.000 hingga Rp37.000.
"Kalau sudah disembelih nanti jadi daging biasanya rendemen itu dikali dua berarti rata-ratanya antara Rp72.000 sampai Rp76.000 (per kg)," kata Presiden.
Namun, menurut Presiden, harga daging tetap berbeda-beda karena ada yang bagian hash yang bisa mencapai Rp85.000 hingga Rp90.000 per kg, dan ada pula untuk kualitas di bawahnya yang berkisar Rp40.000 hingga Rp50.000 per kg.
Presiden berharap, harga-harga yang masih dalam rentang normal itulah yang akan berlaku di pasaran.
"Semoga dalam waktu tidak lama bisa menormalkan kembali. Tapi, kita nggak ngerti, ini berhadapan dengan pasar," kata Presiden.
Presiden sangat berharap kapal pengangkut ternak mampu menormalkan harga daging sapi.
Dalam waktu dekat kapal serupa akan datang lagi hingga total seluruhnya berjumlah tujuh kapal pengangkut ternak.
Nantinya wilayah-wilayah yang menjadi sentra ternak sapi diharapkannya akan terbantu dari sisi transportasi untuk mendistribusikan sapi ke pasar-pasar.
Presiden Jokowi sendiri tidak menargetkan seberapa lama kapal tersebut mampu menormalkan harga daging karena jumlah pasokan (supply) dan permintaan (demand) dapat diseimbangkan.
"Tidak tahu ini masalah pasar, berapa bulan nanti mekanisme pasar yang akan mempengaruhi. Demand dan supply, dengan adanya supply dengan harga itu diharapkan bisa normal," katanya.
Pada kesempatan itu Presiden didampingi sejumlah pejabat negara, antara lain Menteri Koordinator Bidang PMK Puan Maharani, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama dan Gubernur NTT Frans Lebu Raya.