Bagansiapiapi, (ANTARAGORONTALO) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Rokan Hilir, Riau menolak ajang kontes kecantikan se-Asia Tenggar atau "Miss Southeast Asia" yang akan diselenggarakan di Bagansiapiapi, Juni 2016.
"Ajang kontes ini sangat bertentangan dengan agama dan budaya kita. Karena jelas nantinya akan menampilkan kemolekan tubuh wanita di depan umum," kata Ketua MUI Rohil Wan Achmad Syaiful kepada Antara di Bagansiapiapi.
Ia juga meminta pemerintah setempat agar memikirkan kembali apakah cocok diselenggarakan di Negeri Julukan Seribu Kubah itu.
"Lebih baik dana tersebut dimanfaatkan untuk kemaslahatan umat, apakah itu untuk pendidikan, kesehatan, pembangunan Rumah Layak Huni (RLH). Karena kalau saya lihat sekarang yang dibanggakan hanya mobil dinas pejabat," kata dia.
Even Internasional itu akan dilaksanakan satu pekan sebelum acara Ritual Bakar Tongkang di Bagansiapiapi.
"Pemerintah daerah harus mengevaluasi kembali dan apa manfaatnya. Intinya MUI mengharamkan kontes itu diselenggarakan," tegas Wan Achmad Syaiful.
Sebelumnya, penyelenggara acara dari Melayu International Production (MIP) pada Rabu menemui Bupati Rokan Hilir H Suyatno dan Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Surya Arfan untuk membahas pelaksanaan kontes kecantikan tersebut.
"Kita menyambut baik, karena acara ini sangat luar biasa, apalagi ajang Internasional, bahkan anggaran untuk melaksanakan kegiatan ini masuk dalam APBD murni tahun 2016," kata Surya Arfan.
Ia mengatakan penyelenggaraan kontes kecantikan yang diikuti oleh perwakilan 10 negara Asia Tenggara itu diharapkan bisa mengharumkan nama dan mempromosikan wisata Rokan Hilir.