Gorontalo (ANTARA) - Satuan tugas (Satgas) penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) Provinsi Gorontalo akan memperketat pengawasan lalu lintas ternak di daerah tersebut.
Pengetatan lalu lintas hewan di semua perbatasan tersebut, untuk mencegah masuknya wabah PMK.
“Dengan adanya temuan PMK di Kabupaten Maros Sulawesi Selatan, kita harus memperketat lagi lalu lintas ternak yang masuk ke Gorontalo,” kata Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo Darda Daraba di Gorontalo, Selasa.
Darda menjelaskan penyebaran PMK pada hewan ternak dengan cepat merambah ke berbagai daerah.
Meski tidak ditemukan kasus hewan terinfeksi PMK di Provinsi Gorontalo, tapi kewaspadaan tetap ditingkatkan.
Menurutnya ketika suatu wilayah didiagnosa PMK semua ternak tidak diperbolehkan keluar daerah, sehingga menjadi perhatian satgas agar kasus PMK di Maros tidak merembet ke Gorontalo.
“Kami harus menjalin koordinasi dengan pemda, TNI, dan Polri yang ada di daerah tetangga, untuk memastikan hewan yang masuk ke Gorontalo dalam keadaan sehat dan bebas PMK. Lebih baik kita mencegah sedini mungkin,” katanya.
Sementara itu, Sekretaris Satgas PMK Provinsi Gorontalo Rusli Nusi mengungkapkan sejak beberapa bulan terakhir pihaknya telah memperketat lalu lintas ternak di Gorontalo.
Namun dengan adanya surat edaran yang terbaru dari Satgas PMK Pusat, maka lalu lintas ternak akan lebih diperketat lagi perbatasan seperti Pohuwato, Atinggola dan pelabuhan penyeberangan Kwandang dan Kota Gorontalo.
“Dari zona merah sudah dipastikan dilarang masuk ke Gorontalo. Dari zona kuning masih boleh karena tidak ada kasus PMK,” kata Rusli.