Gorontalo (ANTARA) - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, Roni Imran mengatakan pengembangan Rumah Tahfidz menjadi salah satu sarana dalam upaya mewujudkan generasi muda berkualitas dan unggul.
"Untuk menangkal dampak negatif di era digital yang semakin mudah diakses oleh siapa saja dan kapan saja, tentu perlu keseimbangan pengetahuan yang harus menjadi bekal dan benteng bagi setiap individu. Khususnya generasi muda harus dibekali dini, diantaranya melalui kecakapan membaca Quran dan terjemahan," kata Wakil Ketua DPRD tersebut, di Gorontalo, Senin.
Sehingga pengembangan Rumah Tahfidz diharapkan menjadi media paling efektif untuk menciptakan generasi muda berkualitas, yang memiliki pengetahuan agama dan ilmu pengetahuan umum yang luas dan seimbang dalam menciptakan generasi unggul dan andalan bangsa.
Seperti pengembangan Rumah Tahfidz dan Tilawah Darul Khairat di Kabupaten Gorontalo. "Kebetulan saya diminta menjadi ketua Dewan Pembina. Saya sangat mengapresiasi kepercayaan ini, dan pengembangan Rumah Tahfidz ini patut ditiru untuk dikembangkan di Gorontalo Utara," katanya.
Ia berharap, keberadaan Rumah Tahfidz dan Tilawah Darul Khairat di Desa Tileno, Kecamatan Tilango tersebut, akan menjadi inspirasi bagi daerah lainnya di Provinsi Gorontalo, untuk melakukan pengembangan yang sama.
Mengingat upaya menciptakan generasi muda beriman dan berkualitas, menjadi tanggung jawab seluruh pihak, khususnya pemerintah daerah.
"Saya selaku pimpinan DPRD berkeinginan, akan banyak rumah Tahfidz Al Quran didirikan di Gorontalo, khususnya Gorontalo Utara," katanya.
Lembaga pendidikan non formal itu, diharapkan dapat mencetak kader penghafal Al Quran, yang akan mengimplementasikan kandungannya dengan sebaik-baiknya dalam kehidupan sehari-hari.
Semakin banyak penghafal Quran katanya, tentu penggunaan gadget di kalangan generasi muda akan terkikis dengan sendirinya.
Apalagi Rumah Tahfidz Al Quran juga menyiapkan pembinaan-pembinaan lainnya untuk anak-anak santri.
Ke depan, pengembangannya pun akan diarahkan menjadi satu lembaga pendidikan berstatus pesantren modern.
Staf Ahli Bidang Pemerintahan dan Politik, Pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara, juga Pembina Rumah Tahfidz dan Tilawah Darul Khairat Kabupaten Gorontalo, Robin Daud, mengatakan, sebanyak 300 orang telah terdaftar sebagai santri.
"Ini awal yang baik dan merupakan respon positif masyarakat," katanya.
Keberadaan Rumah Tahfidz tersebut, menjadi upaya untuk membekali generasi bangsa khususnya anak usia sekolah agar tidak terdampak buruk perkembangan teknologi dan informasi yang kian pesat melalui kebiasaan menggunakan gadget dalam waktu lama setiap hari.
Pihaknya berharap, Rumah Tahfidz ini menjadi media untuk menciptakan generasi muda yang berakhlak baik.
"Melalui pendidikan non formal, kita turut meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Gorontalo," katanya.
Apalagi latar belakang pendirian tersebut adalah menyelamatkan generasi muda dari efek negatif perkembangan teknologi informasi.
Sehingga menjadi program antisipasi dini bagi proses pembentukan perilaku generasi muda berkarakter.***