Gorontalo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, memprioritaskan program perencanaan responsif gender dengan menggelar bimbingan teknis di tingkat organisasi perangkat daerah.
"Penyusunan perencanaan dan penganggaran yang responsif gender, dalam rangka meningkatkan sumber daya manusiadi masing-masing organisasi perangkat daerah menjadi perhatian serius," kata Bupati Gorontalo Utara, Thariq Modanggu, di Gorontalo, Senin.
Responsif gender merupakan perhatian yang konsisten dan sistematis terhadap perbedaan perempuan dan laki-laki disertai upaya menghapus hambatan struktural dan kultural untuk mencapai kesetaraan gender.
Hal itu katanya, juga menjadi strategi untuk mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender melalui kebijakan dan program yang memperhatikan pengalaman, aspirasi, keperluan serta permasalahan perempuan dan laki-laki dalam seluruh aspek pembangunan di berbagai bidang kehidupan.
Mulai tahap perencanaan, perumusan kebijakan, pelaksanaan, evaluasi dan pemantauan.
Olehnya, bimbingan teknis digelar agar OPD dapat memahami tentang pentingnya peran gender.
Melalui bimbingan teknis penyusunan perencanaan penganggaran responsif gender, yang digelar, diharapkan mampu memuluskan program edukasi tersebut di lingkungan OPD maupun di ruang publik.
Apalagi kata dia, isu-isu gender di Indonesia memang perlu menjadi perhatian serius pemerintah. Diantaranya, dengan menerbitkan regulasi untuk melindungi kaum perempuan termasuk di daerah ini.
"Dalam perencanaan dan penganggaran, harus ada sistem keadilan melalui regulasi sehingga dengan adanya Bimtek merupakan bagian untuk menjalankan amanah regulasi," kata Bupati.
Ia pun berharap, ada perlakuan setara antara perempuan dan laki-laki termasuk dalam program pemerintah daerah dan pembangunan yang dilaksanakan.
Keadilan dan kesetaraan gender di Indonesia, perjuangan persamaan hak antara laki-laki dan perempuan khususnya dalam bidang pendidikan, sebagai wujud perlawanan atas ketidakadilan terhadap kaum perempuan pada masa itu, menjadi pelajaran penting yang perlu mendapat perhatian serius saat ini.
"Mudah-mudahan pelatihan dalam bimtek ini, akan memberikan manfaat, baik secara formal dalam hal perencanaan dan penganggaran. Serta pemerintah daerah akan memiliki kader-kader yang mampu memberi edukasi terhadap perempuan di tengah-tengah lingkungan sosial," imbuhnya.