Gorontalo (ANTARA) - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo Deisy Sandra Maryana Datau mengunjungi warga terdampak banjir di Kecamatan Biau.
"Saya sangat prihatin sebab dampak banjir sangat memprihatinkan khususnya di lokasi Komunitas Adat Terpencil (KAT) Dusun Kanari, Desa Potanga," katanya di Gorontalo, Senin.
Ia menyebut banjir tidak hanya mengubah desa yang indah itu menjadi tumpukan sampah, namun warga harus kehilangan rumah dan harta benda.
"Kondisi ini sangat memprihatinkan," kata dia.
Sebanyak dua di antara 45 rumah terdampak banjir dengan air berarus deras pada Minggu (19/2), sejak pukul 16.13 Wita itu, hancur tak bersisa.
Warga terdampak banjir karena rumahnya hancur, katanya, saat ini kondisinya memprihatinkan.
Deisy mengatakan puluhan rumah rusak berat dan ringan sehingga harus ditangani dengan cepat.
Dia menyatakan khawatir akan terjadinya serangan penyakit terhadap warga, khususnya balita dan ibu hamil, akibat bencana tersebut sehingga memerlukan penanganan secara cepat.
"Saya berharap pemerintah daerah bergerak cepat melakukan penanganan warga terdampak banjir," katanya.
Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Sosial setempat telah menyalurkan bantuan makanan siap saji dan keperluan lainnya kepada para korban.
Deisy juga meminta dapur umum segera dibangun untuk melayani kebutuhan makanan mereka sebab mayoritas warga kehilangan harta benda, khususnya peralatan dapur untuk memasak.
Dinas Kesehatan juga diharapkan mengerahkan tenaga kesehatan dari puskesmas terdekat untuk memberikan layanan kesehatan bagi warga terdampak.
Pada kesempatan itu, ia turut menyalurkan bantuan bagi warga terdampak, bersumber dari pemerintah daerah melalui BPBD dan Dinas Sosial, serta bantuan pribadi.
"Saya berharap, bantuan ini dapat meringankan beban warga terdampak," kata dia yang pada kesempatan itu didampingi Wakil Ketua II DPRD Gorontalo Utara Hamzah Sidik.
Banjir merendam desa-desa di Kecamatan Biau, yaitu Potanga, Bualo, Biau, Omuto, Didingga, Bohulo, akibat luapan Sungai Didingga.