Gorontalo (ANTARA) - Desa Leboto, Kecamatan Kwandang, Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, berhasil masuk menjadi nominator kategori Apresiasi Kinerja Pangan Strategis (Championship Klaster) tingkat Nasional Tahun 2023, yang digelar pihak Bank Indonesia.
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, Dinas Tanaman Pangan, Perkebunan dan Hortikultura Gorontalo Utara, Novicawati Sujito, di Gorontalo, Jumat, mengatakan Desa Leboto dikenal sebagai desa cegah inflasi yang bergerak dari pembentukan kelompok wanita tani (KWT) sejak tahun 2019.
Desa itu berhasil mencontohkan program menanam cabai rawit "Desa Malita" untuk menekan inflasi, yang digagas Kepala Desa Leboto Alfian Ali.
"Kami melakukan pendampingan sejak awal. Mulai dari pola tanam yang baik, khususnya mencontohkan menerapkan sistem bercocok tanam organik. Ini berhasil diterapkan di desa ini, sehingga kelompok wanita tani 'Sehati' Desa Leboto mampu konsisten melakukan penanaman, berproduksi meningkatkan hasil, serta berhasil menggerakkan perekonomian desa hingga jumlah anggota kelompok terus bertambah. Saat ini jumlah anggota kelompok sudah mencapai 105 orang," kata Novicawati.
Kelompok Wanita Tani Sehati, menjadi kelompok binaan Dinas Tanaman Pangan Kabupaten, juga berhasil menjadi kelompok tani unggulan di daerah ini.
Kiprah kelompok wanita tani ini, menginspirasi desa lainnya untuk menggerakkan sektor pertanian di mulai dari lahan pekarangan. Mengingat di desa itu, berhasil menggerakkan para ibu rumah tangga untuk memanfaatkan lahan pekarangan menjadi lahan pertanian produktif skala rumah tangga.
Desa siaga inflasi Desa Leboto terus didorong maju, kata Novicawati, sebagai desa produktif yang mendorong produktifitas pertanian dari skala rumah tangga menjadi besar.
Ketua Kelompok Wanita Tani Sehati yang juga Ketua Tim Penggerak PKK Desa Leboto, Ulin Mohune mengatakan pihaknya mendorong kaum wanita di desa dari yang tidak memiliki penghasilan atau yang hanya mengandalkan penghasilan suami, menjadi ibu rumah tangga berpenghasilan tetap memanfaatkan pekarangan rumah yang dimiliki.
Setiap rumah diberi bantuan bibit, seperti cabai, tomat, sayuran maupun buah-buahan. "Awalnya setiap rumah kami bagikan bibit untuk menanam minimal 10 pohon tanaman. Boleh memilih apakah menanam cabai, tomat maupun sayuran," kata Ulin.
Program pemberdayaan ini merupakan kolaborasi TP PKK dengan pemerintah desa yang menyalurkan bantuan kepada rumah tangga penerima bantuan.
"Jadi saat menerima bantuan, mereka wajib menunjukkan satu jenis tanaman yang ditanam, agar bisa menerima bantuan pemerintah seperti Bahan Pangan Non Tunai. Ternyata langkah ini sangat efektif bahkan masyarakat melakukan senang hati, sebab mereka bisa menanam dengan mendapatkan bantuan bibit, menerima bantuan pula dari pemerintah. Dan hasil yang ditanam bisa dijual untuk mendapatkan penghasilan," kata Ulin.
Pihaknya bersyukur mendapat apresiasi pihak Bank Indonesia Provinsi Gorontalo yang berhasil mewakili Provinsi Gorontalo sehingga berhasil masuk dalam Championship Klaster tingkat Nasional.
"Kami berharap apa yang dilakukan di desa dapat menginspirasi, khususnya mencegah inflasi yang diakibatkan beberapa komoditas khususnya cabai rawit," katanya.
Saat ini, Kelompok Wanita Tani Sehati mampu berproduksi secara konsisten dan telah berhasil memiliki penghasilan tetap. Dengan luas tanam mencapai 16 hektare dari 5 hektare.***