Bone Bolango (ANTARA) - Wakil Bupati (Wabup) Bone Bolango Merlan Uloli menyeriusi langkah pencegahan dalam menyikapi fenomena bunuh diri yang terjadi di Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo.
Mengenai persoalan tersebut, Merlan S. Uloli mengambil langkah konkret dengan mengadakan rapat bersama pihak Kepolisian, TNI, tokoh agama, hingga psikolog di Suwawa, Selasa.
Menurut Wakil Bupati perempuan pertama di Bone Bolango itu, fenomena bunuh diri yang dilakukan oleh anak hingga kaum perempuan adalah hal yang tidak bisa didiamkan.
Ia mengatakan, yang menjadi perhatian sekarang adalah terkait kebijakan apa yang akan diambil oleh Pemerintah Daerah dalam menekan angka bunuh diri.
"Oleh karena itu saya mengambil inisiatif untuk mengadakan rapat bersama ini. Kita ingin punya suatu langkah bagaimana menekan fenomena ini," kata Wabup Merlan.
Merlan menyebutkan, jumlah kasus bunuh diri di wilayah Provinsi Gorontalo, tercatat sudah 20 warga Gorontalo yang melakukan bunuh diri sejak bulan Januari hingga Juli 2023.
"Di Bone Bolango sudah tiga kasus dari bulan Mei, Juni, dan Juli 2023," kata Wabup.
Pencegahan harus masif ke seluruh masyarakat, baik yang tua, muda, anak sekolah kata dia. Tentu pemerintah tidak bisa sendiri, harus ada instansi terkait, kemudian juga keterlibatan masyarakat, tokoh agama, dan tokoh adat.
Pada kesempatan itu, Kapolres Bone Bolango, AKBP Muhammad Alli mengungkapkan berdasarkan pemeriksaan dari Reserse Kriminal bahwa faktor yang mendasari sering terjadi fenomena bunuh diri karena persoalan ekonomi, keluarga, asmara, hingga pinjaman online.
Dalam rapat tersebut seluruh pihak menyepakati untuk menekan fenomena bunuh diri ialah dengan melakukan sosialisasi, pendekatan dengan metode ceramah agama, memberdayakan organisasi agama dan kemasyarakatan, hingga skrining di setiap desa.
Seluruh pihak pun menyepakati untuk saling bekerja sama agar fenomena bunuh diri yang terjadi di Bone Bolango dalam beberapa waktu terakhir tidak terjadi lagi di lingkungan masyarakat.