Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala
Bappenas Sofyan Djalil berharap "e-planning" dan "e-budgeting" dapat
mulai diterapkan di Indonesia pada tahun 2018.
"Proses penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2017 kita perbaiki
dari sebelumnya, ini adalah langkah awal melakukan e-budgeting dan
e-planning," kata Sofyan Djalil dalam acara penutupan Musrenbangnas 2016
di Istana Negara Jakarta, Rabu.
Mantan Menko Perekonomian itu menyatakan Musrenbangnas 2016
merupakan perbaikan dari sistem yang selama ini dilaksanakan, yang
dianggap masih belum optimal.
"Kita masih terus mencari format supaya acara Musrenbangnas
tahun-tahun mendatang lebih efektif dan dapat menangkap semua aspirasi
dari daerah," katanya.
Ia menyebutkan, untuk 2018, Bappenas merencanakan Musrenbangnas
menjadi proses terakhir sebagai komitmen para kepala daerah dan menteri .
"Sedangkan diskusi akan dilakukan sepanjang tahun dan akan dicicil
provinsi per provinsi dan kementerian/lembaga sehingga rumusan RKP
(Rencana Kerja Pemerintah) 2018 akan lebih optimal dibanding saat ini,"
katanya.
Sofyan juga menyebutkan ada perubahan sistem perencanaan dari money follow function menjadi money follow program.
Menurut dia, akibat money follow function banyak sekali duplikasi program. Dengan sistem yang baru, diharapkan perulangan program akan berkurang.
"RKP 2017 ini berupaya mengimplementasikan money follow program ini," katanya.
Dalam kesempatan itu Sofyan juga menjelaskan konsep dana alokasi
khusus (DAK) yang merupakan dana penugasan untuk pembangunan
infrastruktur di daerah.
"Penyaluran dana ini ke depan akan menggunakan pola Inpres di provinsi tertentu," katanya.
Menurut dia, dana itu akan difokuskan pada pengembangan Kawasan
Ekonomi Khusus, pengembangan industri pariwisata dan kedaulatan pangan.
Sebagian besar dana itu akan dialokasikan ke sektor-sektor itu.
Menurut Sofyan, RKP 2017 juga memasukkan revolusi mental, penegakan
hukum dan disiplin sehingga pembangunan fisik juga diikuti dengan
nonfisik.
Sofyan Djalil: penerapan e-planning dan e-budgeting mulai 2018
Rabu, 11 Mei 2016 15:28 WIB