Gorontalo (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Gorontalo terus mengembangkan pendidikan vokasi, kata Penjabat Gubernur setempat Rudy Salahuddin
usai membuka Pameran SMK Negeri 2 Kota Gorontalo.
"Pemerintah daerah ini akan terus mendukung hadirnya pendidikan vokasi dengan pola pembelajaran yang berorientasi pada penerapan ilmu yang menghasilkan lulusan berkompeten dan terampil dalam bekerja," kata Rudy di Gorontalo, Rabu.
Menurutnya, pendidikan vokasi sangat diperlukan untuk menghasilkan SDM berkualitas sejak duduk di bangku sekolah.
"Saya melihat pendidikan vokasi di Gorontalo masih menjadi nomor dua atau orang lebih melirik SMA sebagai sekolah favorit. Padahal kalau di negara-negara lain, vokasi itu atau setara dengan Politeknik masih menjadi nomor satu. Nah di Gorontalo harusnya memilih SMK karena itu sekolah kejuruan," kata Rudy.
Rudy juga mengatakan, jika pada pendidikan akademik menekankan ilmu pengetahuan, sekolah vokasi menekankan pembelajaran yang terstruktur dan keahlian yang lebih terarah.
Ia berharap anak muda di Gorontalo harus lebih memilih melanjutkan ke jenjang SMK daripada SMA. Bukan persoalan mana sekolah terbaik, tapi mencari sekolah yang bisa mencetak lulusan siap bekerja sesuai keperluan dunia kerja saat ini.
"Alhamdulillah kalau di SMK Negeri 2 ini sudah mau dibentuk Badan Layanan Umum Daerah -BLUD-, ini sangat baik karena hasil daripada praktik atau buah tangan para siswa bisa disosialisasikan melalui BLUD, bisa menjual, bisa dikenal dan lain sebagainya. Intinya kreativitas, sehingga ada hal baru yang bisa dilahirkan," katanya.
Kepala SMK Negeri 2 Kota Gorontalo Jakub A. Gue mengatakan, kegiatan pameran ini merupakan pengembangan dari proses pembelajaran yang berbasis proyek, yang kemudian diwujudkan dalam bentuk praktik-praktik yang dipamerkan kepada pengunjung.
Pameran menampilkan keahlian siswa sesuai dengan kejuruan, mulai dari bidang pariwisata dengan program keahlian perhotelan, kecantikan, dan tata boga atau kuliner. Ada juga industri kreatif yang diisi desain komunikasi visual dan tata busana. Serta pengolahan hasil pertanian.***