Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Sebanyak 30 anak anggota Kopassus turut menjadi
korban peredaran vaksin palsu dari RS Harapan Bunda, Jakarta Timur, oleh
karena itu Kopassus memberikan imunisasi ulang kepada puluhan putra dan
putri prajuritnya tersebut.
"Ada beberapa anak anggota Kopassus yang kebetulan melaksanakan
vaksin di sekitar Cijantung. Intinya begini ya, mungkin anggota tidak
tahu, karena di situ rumah sakit cukup bagus waktu itu," kata Danjen
Kopassus Mayjen TNI M Herindra, di Pusat Kesehatan Kopassus di Jalan RA
Fadhilah, Cijantung, Jakarta Timur, Senin.
Vaksin ulang dilakukan atas perintah Panglima TNI Jenderal Gatot
Nurmantyo. Alasan kenapa digelar di markas Kopassus, lantaran banyak
anak prajurit yang menjadi korban.
Untuk itu pihaknya menggandeng Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat
(RSPAD) untuk melakukan vaksin ulang. Herindra menegaskan, vaksin ulang
tidak dipungut biaya, alias gratis.
"Kami vaksin ulang, anak anggota kami ada sekitar 30 orang, dari TNI
memberikan semacam perhatian. Akan diberikan secara gratis," katanya.
Ia pun meminta agar anggota korps baret merah untuk tidak risau
karena pihaknya akan terus memantau perkembangan putra-putri mereka yang
diberi vaksin ulang.
"Ini antisipasi saja, kita aksi aja. RSPAD ada vaksin lebih, kepada putra Kopassus tidak usah galau," tuturnya.
Pihak RSPAD juga menyediakan dokter anak untuk menjawab keraguan dan
pertanyaan para anggota TNI yang diduga menjadi korban vaksin palsu.
Sementara itu, Wakil Kepala RSPAD Kolonel Ckm dr Bambang Dwi Hasto
SpB mengatakan, pihaknya siap membantu para prajurit Kopassus untuk
melakukan vaksinasi ulang.
"Untuk vaksin ulang tak berdampak apa-apa, efeknya akan berikan
kekebalan. Kami bawa tim medis, seperti dokter anak dan tenaga ahli
lainnya," ujarnya.
Bambang mengatakan, vaksin yang disiapkan oleh RSPAD terjamin
keasliannya. Pihaknya akan memberikan beberapa imunisasi seperti DPT,
polio dan campak.
"Untuk perbekalan, obat-obatan dan lain-lain kami siapkan dari
RSPAD. Jadi kami laksanakan imunisasi dasar. Sementara ini kami siapkan
untuk anggota Kopassus dulu," ujarnya menambahkan.
Salah seorang prajurit Kopassus yang anaknya diduga jadi korban
vaksin palsu, Kapten Rajif Khan merasa tenang karena anaknya mendapatkan
vaksinasi ulang.
"Ya senang sekali, merasa terbantu. Semoga ke depannya kejadian seperti ini tak terulang," ujarnya.
30 anak anggota Kopassus korban vaksin palsu
Senin, 18 Juli 2016 19:36 WIB