Moskow (ANTARA) - Otoritas Ukraina menunda penandatanganan perjanjian kerja sama sumber daya mineral dengan Amerika Serikat (AS) hingga pelantikan Donald Trump, lapor New York Times mengutip sumber yang meminta namanya dirahasiakan.
Laporan tersebut menyoroti bahwa pejabat Ukraina melakukan berbagai upaya untuk menarik perhatian Trump dan memperkuat posisi mereka dalam konflik dengan Rusia.
Menurut surat kabar itu, otoritas Ukraina telah dua kali menunda penandatanganan perjanjian kerja sama sumber daya mineral yang sebelumnya direncanakan akan ditandatangani dengan pemerintahan Presiden AS Joe Biden.
Pejabat dan pengusaha Ukraina berusaha memanfaatkan pendekatan "transaksional" Trump dengan menekankan bahwa Ukraina yang kaya akan sumber daya alam dapat mendukung industri AS, termasuk mineral seperti kobalt, grafit, dan litium, demikian dilaporkan media tersebut.
Donald Trump, yang sebelumnya menjabat sebagai Presiden AS pada 2017-2021, memenangi pemilihan presiden yang berlangsung pada 5 November 2024 lalu.
Ia menjadi politisi AS pertama sejak abad ke-19 yang kembali ke Gedung Putih setelah jeda empat tahun.
Kemenangan Trump diumumkan oleh semua media utama yang terlibat dalam penghitungan suara, seperti Associated Press, Fox News, CNN, NBC, ABC, dan CBS.
Sesuai jadwal, pada 17 Desember, anggota Electoral College di setiap negara bagian akan memberikan suara sesuai dengan pilihan pemilih.
Hasil pemungutan suara ini akan disahkan oleh Kongres baru pada 6 Januari 2025.
Pelantikan resmi presiden AS terpilih akan dilaksanakan pada 20 Januari 2025.
Sumber: Sputnik-OANA
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kiev tunda penandatanganan kesepakatan mineral dengan AS