Washington (ANTARA) - Para negosiator di ibu kota Qatar membuat kemajuan sangat hebat dalam kesepakatan yang akan membawa gencatan senjata ke Jalur Gaza yang terkepung dengan imbalan pembebasan sandera, kata utusan Presiden terpilih AS Donald Trump, Steve Witkoff.
"Kami membuat banyak kemajuan. Dan saya tidak ingin mengatakan terlalu banyak, karena saya pikir mereka melakukan pekerjaan yang sangat baik di Doha," kata Witkoff di kediaman Trump, Mar-a-Lago, di negara bagian Florida, AS, Selasa (7/1).
"Kami telah membuat beberapa kemajuan yang sangat hebat dan saya sangat berharap bahwa pada saat pelantikan, kami memiliki sesuatu yang baik untuk diumumkan atas nama presiden,” tambahnya.
Delegasi Israel kembali ke Doha pada Jumat untuk melanjutkan negosiasi tidak langsung dengan Hamas dalam putaran terakhir pembicaraan yang dimediasi oleh Qatar dan Mesir.
Keluarga para tawanan Israel di Gaza mendesak kepala otoritas Israel Benjamin Netanyahu untuk memberikan otoritas penuh kepada delegasi tersebut guna menyelesaikan kesepakatan pertukaran sandera.
Pada Jumat, Hamas mengumumkan dimulainya kembali negosiasi tidak langsung dengan Israel di Doha yang berfokus pada gencatan senjata, penarikan pasukan Israel dari Gaza, dan pengembalian orang-orang yang terlantar.
Witkoff mengatakan ia akan meninggalkan AS menuju Doha pada Rabu untuk berpartisipasi dalam negosiasi tersebut.
"Ini tentang presiden, reputasinya, hal-hal yang dia katakan, yang mendorong negosiasi ini, dan semoga semuanya berjalan dengan baik dan kita bisa menyelamatkan nyawa," katanya seraya menambahkan bahwa dia percaya hal itu hampir tercapai.
Trump menegaskan kembali ancamannya bahwa kekacauan besar akan terjadi di Timur Tengah jika para sandera tidak dibebaskan sebelum ia dilantik pada 20 Januari.
"Ini tidak akan baik untuk Hamas dan sejujurnya tidak akan baik untuk siapa pun; kekacauan besar akan terjadi," katanya.
Namun, Trump menolak untuk merinci sanksi atau tindakan apa yang sedang dipertimbangkan.
Upaya mediasi yang dipimpin oleh AS, Mesir, dan Qatar untuk mencapai gencatan senjata di Gaza sejauh ini gagal karena Netanyahu menolak untuk menghentikan perang.
Israel menahan lebih dari 10.300 tahanan Palestina, sementara Hamas diyakini menahan sekitar 100 tawanan Israel di Gaza. Kelompok itu juga mengatakan bahwa puluhan tawanan telah tewas dalam serangan udara Israel yang membabi buta.
Lebih dari 45.800 orang telah tewas sejak Israel memulai kampanye serangan tanpa pandang bulu terhadap Gaza menyusul serangan lintas perbatasan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober 2023. Sekitar 1.200 orang tewas dalam serangan tersebut dan 250 orang dibawa kembali ke wilayah kantong pantai tersebut sebagai sandera.
Sumber : Anadolu
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Utusan Trump puji kemajuan hebat di perundingan gencatan senjata Gaza