Gorontalo, (Antara Gorontalo) - Calon Gubernur Gorontalo Hana Hasanah mengatakan apa yang telah dilakukan Partai Golkar terhadap suaminya Fadel Muhammad, adalah bentuk "penzaliman" dan ketidakadilan partai.
"Bagi saya tidak pantas seorang senior di Golkar yang telah lahir di zaman orde baru kemudian diberlakukan seperti itu, Fadel Muhammad itu angkatanya tokoh senior di Golkar seperti Ginanjar Kartasasmita dan lainnya," kata Hana, Jumat (11/11).
Sebelumnya Fadel Muhammad diberhentikan dari jabatan Sekretaris Dewan Pembina Partai Golkar karena diduga melakukan dukungan kepada istrinya sebagai Cagub Gorontalo yang diusung PDIP dan PPP.
Ia menambahkan, Fadel sudah berbuat banyak untuk Partai Golkar dan itu sangat luar biasa, dimana dia telah mampu menjadikan suara Golkar di Provinsi Gorontalo, yang tadinya hanya sedikit bisa mencapai 65 persen, sampai membangun kantor DPD I Golkar Gorontalo.
Tidak hanya di daerah, di tingkat pusat Fadel dinilai mampu mengangkat nama dan suara partai Golkar, namun beliau dipecat dari Pembina partai Golkar di DPP.
"Saya heran adalah Fadel dipaksakan untuk menjadi tim kampanye di partai Golkar, memang itu menjadi keharusan tapi kami juga punya hati nurani," katanya.
Ini terjadi hanya karena mantan Menteri Kelautan Perikanan di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini, mendukung dan memilih Hana Hasanah sebagai Cagub Gorontalo, malah dinilai mengancam di mata mereka, dan ia menilai apalah arti seorang Fadel, kenapa harus dikorbankan sebagai seorang senior di Golkar.
Ia menambahkan, sebelum ditetapkan calon oleh KPU, dirinya sudah permisi atau meminta izin ke ketua umum DPP partai Golkar Setya Novanto, untuk menjadi cagub di Gorontalo.
"Saya berharap Setya Novanto berlaku adil dalam hal ini," jelasnya.
Ditegaskanya lagi bahwa Fadel tidak pernah berkampanye terhadap dirinya sebagai calon, beliau hanya mendampingi dirinya sebagai seorang suami, saat berkampanye dan itu diperbolehkan selama Fadel tidak berorasi.
"Belum ada sebuah pelanggaran atau kesalahan yang jelas dilakukan Fadel, belum melakukan orasi, tapi hanya karena sebuah foto yang dikirimkan ke DPP akhirnya Fadel dipecat dari pengurus DPP," ucapnya lagi.
Dirinya salut dengan partai Golkar yang merupakan partai besar dan sangat dihormati, dirinya juga kagum dan bangga serta menghargai ketua umum Setya Novanto, karena pertemanan atau persahabatan jauh lebih penting dari sebuah jabatan.