Surabaya (ANTARA GORONTALO) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
Ketenagakerjaan menyebutkan klaim pembayaran jaminan hari tua (JHT)
selama 2016 merupakan klaim tertinggi jika dibandingkan dengan program
BPJS Ketenagakerjaan lainnya, yakni mencapai Rp15 triliun.
Direktur Perluasan Kepesertaan dan Hubungan Antar-Lembaga BPJS
Ketenagakerjaan, Ilyas Lubis, Sabtu mengatakan hingga Oktober 2016, dari
total klaim yang dicairkan sebesar Rp16 triliun, sebesar Rp15 triliun
untuk klaim JHT.
"Dari klaim sebesar Rp15 triliun itu dibayarkan untuk 2 juta
peserta. Ini bukti bahwa BPJS Ketenagakerjaan membayarkan klaim JHT
mereka dengan baik, siapapun yang mau ambil klaim bisa dilakukan,"
katanya di sela kegiatan BPJS Ketenagakerjaan Super Weekend di salah
satu pusat perbelanjaan di Surabaya.
Sedangkan Rp1 triliun lainnya, kata Ilyas, dibayarkan untuk klaim
tiga program BPJS Ketenagakerjaan lainnya, yakni Jaminan Kecelakaan
Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM) dan Jaminan Pensiun.
"Dari iuran yang penting kami liquit, iuran pasti tercapai, dan peserta tidak kesulitan untuk mencairkannya," katanya.
Ia mengakui hingga kini jumlah kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan
mencapai 45,5 juta peserta yang mendaftar dan yang aktif baru sekitar
21,6 juta peserta.
"Aktif di sini adalah lancar dan disiplin dalam menbayarkan
iurannya setiap bulan. Ketidaklancaran iuran itu karena banyak faktor.
Ada yang bilang karena kondisi ekonomi yang membuat pendapatan perusahan
menurun dan sebagainya," katanya.
Ia menjelaskan dari jumlah peserta yang aktif itu, sebagian besar
adalah peserta dari sektor Penerima Upah atau pekerja formal karena
hanya sebagian kecil yang dari sektor Bukan Penerima Upah (BPU) atau
sektor informal.
"Dari BPU ini, memang sulit untuk menjaringnya. Dibutuhkan edukasi
maksimal, sebab pada tahun 2020, diharapkan 10 persen dari pekerja
informal yang mencapai 70 juta bisa dikover. Sedangkan, untuk pekerja
formal (PU), pada 2020 bisa menjaring sekitar 80 persen dari 45,5 juta
pekerja," katanya.
Menurut dia, menjaring pekerja informal itu sulit dan diperlukan
edukasi-edukasi secara intensif, bagaimana pentingnya BPJS
Ketenagakerjaan mengingat pekerja informal ini sangat rentan mengalami
kecelakaan.
"Salah satu langkah yang dilakukan adalah melakukan kunjungan ke
banyak pasar tradisional, pasar modern atau pusat perbelanjaan,"
ujarnya.
Salah satu agenda yang digelar adalah Super Weekend di beberapa
mal di Makassar, Surabaya dan Balikpapan. Selanjutnya di Medan dan
Tangerang, Denpasar, Bandung, Palembang, Pekanbaru, Jakarta, serta
Jogjakarta.
"Kegiatan ini, salah satu langkah untuk mendekatkan diri pada
masyarakat khususnya para pekerja informal. Kami akan terus melakukan
banyak hal agar semua bisa terkover layanan kami ini," katanya.
Dalam kegiatan Super Weekend BPJS Ketenagakerjaan ini dilakukan
beberapa kegiatan di antaranya pencarian bakat, lomba melukis dan
penampilan artis ibu kota Petra Sihombing.
Klaim Jaminan Hari Tua di BPJS Ketenagakerjaan capai Rp15 triliun
Minggu, 11 Desember 2016 16:32 WIB