Kupang (ANTARA GORONTALO) - Kapolres Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) AKBP
Adjie Indra Dwiatma mengatakan Kepolisian menemukan adanya keterlibatan
empat agen tenaga kerja di Malaysia sebagai penadah korban perdagangan
orang asal Indonesia dan Negara Timor Leste.
"Berdasarkan hasil pengembangan penyelidikan dilakukan Kepolisian
Indonesia selama berada di Malaysia, untuk mengungkap kasus perdagangan
orang asal NTT menemukan adanya keterlibatan empat agen Malaysia sebagai
penerima korban-korban perdagangan orang asal NTT serta beberapa daerah
di Indonesia," kata Kapolres Kupang, Adjie Indra Dwiatma kepada Antara
di Baubau, Jumat.
Kapolres Adjie Indra Dwiatma didampingi Kasatreskrim Iptu Simson Sed
Libranos Amalo mengatakan, selain menampung tenaga kerja ilegal asal
Indonesia, keempat agen di Malaysia itu menampung tenaga kerja ilegal
asal Timor Leste.
Ia mengatakan, keempat agen berinial L,N,NG dan S menerima para
korban perdagangan orang dari Indonesia dan masuk secara ilegal ke
Malaysia.
"Keempat agen di Malaysia itu bersama dengan sejumlah penyalur
tenaga kerja di Indonesia yang telah diungkap Polres Kupang bekerjasama
Mabes Polri," kata Kapolres Kupang Adjie Indra Dwiatma.
Menurut dia, ada empat jaringan utama di Indonesia yang menjadi
penyalur tenaga kerja ilegal yang telah diungkap Kepolisian berada di
Kupang, Surabaya Jakarta dan Medan.
"Empat agen di Indonesia ini yang menjadi penyalur utama tenaga
kerja yang direkrut secara ilegal lalu diserahkan keempat agen di
Malaysia itu," tegasnya.
Dia mengatakan, tenaga kerja ilegal dari Indonesia masuk ke Malaysia secara ilegal melalui jalur darat serta laut.
"Kalau dari Medan para tenaga kerja ilegal itu masuk ke Malaysia
melalui Tanjung Balai, sedangkan jika berangkat melalui Batam Center
maka masuknya melalui Kelang di Malaysia," ujarnya.
Menurut dia, tenaga kerja ilegal asal Indonesia itu ketika berada di
Malaysia langsung menuju wilayah Ipoh di Malaysia tanpa ada yang
mendampingi.
"Ketika berada di wilayah Ipoh sudah ada taksi yang menjemput para
korban ini untuk diantar ke tempat penampungan milik empat agen di
Malaysia. Jaringan di Indonesia hanya berkomunikasi dengan para agen di
Malaysia bahwa para korban sudah diberangkatkan dan meminta dijemput
dengan taksi ketika sudah berada di Ipoh,"tegasnya.
Menurut Kapolres Kupang ini, para tenaga kerja ilegal asal Indonesia
itu berhasil masuk ke Malaysia dengan menggunakan visa khusus yang
seharusnya hanya digunakan pejabat tertentu.
"Empat agen di Malaysia itu tidak bisa diproses karena berada diluar
juridiksi Indonesia, namun demikian Kepolisian akan berusaha memroses
orang Indonesia yang dipekerjakan ditempat penampungan empat agen di
Malaysia tersebut,"tegasnya.
Empat agen Malaysia jadi penadah TKI ilegal
Jumat, 23 Desember 2016 20:41 WIB