Solo (ANTARA GORONTALO) - Perajin lampion karakter shio yang diproduksi di
Kampung Debegan, Mojosongo, Jebres, Kota Solo, Jawa Tengah, menjelang
perayaan Tahun Baru Imlek kebanjiran pesanan.
Heru Subianto (68), seorang perajin lampion karakter Shio yang juga
warga RT04/RW05 Debegan, Mojosongo, di Solo, Jumat, mengatakan jumlah
pesanan kerajinan lampion karakter shio ayam untuk persiapan menyambut
Tahun Baru Imlek tahun ini, yang jatuh pada 28 Januari mendatang,
mencapai 10 buah.
"Saya hanya mampu melayani pesanan 10 buah lampion karakter shio
ayam. Karena tahun ini shio ayam, sedangkan pada 2016 shionya kera,"
kata Heru Subianto atau Soei Tie Bian.
Ia mengaku jumlah tenaga kerjanya terbatas, sedangkan pesanan
datang mepet dengan perayaan Imlek. Setiap tahun, menjelang Imlek, dia
hanya mampu melayani pesanan hingga 10 buah.
Padahal, ujarnya, pesanan kerajinan lampion karakter shio rata-rata 15 hingga 20 buah per tahun.
Heru Subianto mengatakan lampion karakter shio ayam sesuai pesanan
dengan ukuran mulai tinggi sekitar 2,2 meter hingga 3,5 meter. Untuk
membuat satu lampion karakter shio ayam, butuh waktu lima hingga tujuh
hari.
Dia mengatakan bahan baku yang dibutuhkan besi beton cor untuk
kerangka, kain saten, dan peralatan untuk lampu. Sebuah bahan baku mudah
dicari di toko-toko di Kota Solo.
"Saya ada sebanyak 10 pesanan kerajian lampion karena shio ayam
datang dari Solo, Boyolali, Bogor, Bandung, dan daerah lainnya
eks-Keresidenan Surakarta," katanya.
Dia mengatakan jumlah perajin lampion karakter shio di Solo relatif
sedikit, sedangkan jenis lampion yang bentuknya seperti bola sudah
banyak masyarakat yang membuat.
"Saya menekuni kerajinan lampion ini, dari turun-temurun keluarga.
Dahulu awalnya yang memproduksi paman dan saya membantu akhirnya
sekarang fokus bisnis ini," kata Heru.
Ia mengatakan sebuah lampion karakter shio ayam produksinya, dijual
bervariasi mulai Rp5 juta hingga Rp7,5 juta, tergantung ukurannya dan
tingkat kerumitan.
"Saya dapat membuat lampion belajar sendiri dengan keluarga dan melanjutkan bisnis paman saya," katanya.
Heru Sugianto mengatakan kerajinan lampion karakter shio produknya
pernah masuk Musium Rekor Dunia Indonesia (MURI) saat ikut pameran di
Pekan Raya Jakarta (PRJ) 2006 hingga 2007.
Bahkan, kerajinan lampion karakter 12 jenis shio hewan produksinya,
pernah meramaikan perayaan Imlek di Solo beberapa tahun lalu.
Sebanyak 12 lampion karakter hewan, yaitu tikus, kerbau, harimau,
kelinci, naga, ular, kuda, kambing, monyet, ayam, anjing, dan babi
berwarna-warni cukup memukau masyarakat Kota Solo.
Perajin lampion shio jelang Imlek banjir pesanan
Jumat, 13 Januari 2017 20:57 WIB