Jakarta (ANTARA) - Balai Besar Veteriner (BBV) Wates Kementerian Pertanian (Kementan) mengembangkan layanan digital kesehatan hewan untuk memperkuat deteksi dini, penanggulangan penyakit, dan pelayanan publik yang cepat, transparan, serta adaptif terhadap perkembangan zaman.
Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Pertanian Mohammad Arief Cahyono mengatakan pengembangan itu dilakukan Balai Besar Veteriner (BBV) Wates di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
“Inovasi layanan digital ini adalah jawaban atas kebutuhan masyarakat, dan Forum Konsultasi Publik menjadi sarana penguatan sinergi BBV Wates dengan masyarakat,” kata Arief dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
Menurut Arief, kehadiran teknologi dalam pelayanan laboratorium kesehatan hewan akan membantu memperkuat sistem peringatan dini sekaligus mendukung program kemandirian pangan nasional.
Ia menambahkan Kementerian Pertanian menyatakan bahwa pelayanan publik di bidang kesehatan hewan bukan hanya soal teknologi, tetapi juga menyangkut komitmen bersama untuk melindungi peternak dan menjamin ketersediaan pangan asal hewan yang berkelanjutan.
BBV Wates mensosialisasikan Survei Penilaian Integritas (SPI) dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), serta melakukan penandatanganan pakta integritas sebagai komitmen terhadap tata kelola yang bersih dan profesional.
Hasil Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) pada triwulan kedua 2025 menunjukkan capaian 3,775 dari skala 4, yang termasuk dalam kategori sangat baik. Capaian tersebut, menurut Arief, mencerminkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan BBV Wates.
Kepala BBV Wates Hendra Wibawa menambahkan pihaknya memperkenalkan dua sistem baru, yaitu SiDARA (Sistem Informasi dan Analisis Laboratorium) serta SIAP-PAK (Sistem Informasi dan Pemetaan Penyakit Hewan Konfirmatif).
Dia mengatakan keduanya mempermudah akses data hasil uji laboratorium dari berbagai daerah secara daring dan real-time.
“Sistem ini memungkinkan pemantauan kesehatan hewan lebih akurat dan efisien, sekaligus meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi wabah,” kata Hendra.
Sebagai bentuk apresiasi, BBV Wates memberikan penghargaan kepada sejumlah mitra layanan seperti Dinas Peternakan Kabupaten Trenggalek, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulonprogo, serta perusahaan swasta PT Dagsap Endura Eatore yang dinilai turut aktif dalam mendorong pelayanan yang lebih baik.
Asisten Bidang Pemeriksaan Laporan Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan DI Yogyakarta Muhammad Rifki Taufikurrahman menilai pendekatan digital dalam pelayanan publik harus menjadi prioritas untuk menjawab tantangan transparansi dan efisiensi.
“Informasi harus mudah diakses, tidak hanya secara manual tetapi juga digital. Itu kunci pelayanan publik yang relevan dengan kebutuhan masyarakat saat ini,” kata Rifki.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kementan kembangkan layanan digital untuk kesehatan hewan