Jember (ANTARA GORONTALO) - Wakil Bupati Jember A. Muqit Arief mengatakan
mantan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi
merupakan tokoh panutan yang berhasil dalam mengenalkan dan
mengembangkan NU ke kancah internasional melalui berbagai forum di
dunia.
"Selama menjabat sebagai Ketua Umum PBNU, beliau sering menghadiri
kegiatan dan forum internasional untuk mengenalkan NU, sehingga
organisasi Islam terbesar di Indonesia itu dikenal secara luas di dunia
internasional," katanya di pendapa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember,
Jawa Timur, Kamis.
Menurutnya, KH Hasyim selalu aktif dalam berbagai forum atau
kegiatan untuk perdamaian dunia dan pengembangan sayap NU di luar
negeri, sehingga banyak kegiatan NU yang diketahui masyarakat dunia.
"Beliau adalah sosok seorang pemimpin yang mampu membawa NU lebih
baik dan lebih dikenal oleh dunia Islam, terutama di luar negeri," ucap
Muqit yang juga tokoh NU dan Pengasuh Pesantren Al Falah Silo.
Muqit mengaku sangat kehilangan tokoh panutan NU yang juga anggota
Dewan Pertimbangan Presiden, yang sudah memberikan kontribusi cukup
banyak bagi perkembangan organisasi NU dan bangsa Indonesia.
"Beliau bisa menyampaikan persoalan yang rumit di tingkat elit
kepada masyarakat di tingkat bawah dengan bahasa yang sederhana,
sehingga tidak menimbulkan gejolak karena masyarakat di tingkat bawah
bisa memahami apa yang disampaikan oleh Kiai Hasyim," tuturnya.
Sementara Wakil Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jember
Misbahus Salam mengaku sangat kehilangan tokoh NU tersebut karena sudah
empat tahun mendampingi almarhum dalam berbagai kegiatan dakwah Islam.
"Kiai Hasyim adalah tokoh NU, ulama, dan tokoh bangsa, serta tokoh
nasional yang memahami pikiran keagamaan dan kebangsaan di Indonesia,"
katanya.
Menurutnya almarhum selalu menjaga Islam yang menganut paham ahlussunnah wal jamaah (aswaja)
karena hal tersebut diyakini dapat mengantisipasi adanya gerakan
radikalisme atau gerakan ekstrem kiri yang dapat mengancam keutuhan
masyarakat Indonesia.
"Beliau benar-benar berjuang agar aswaja dapat diterapkan, sehingga
Pancasila dan keutuhan NKRI dapat terjaga, serta terwujudnya tatanan
masyarakat yang berkeadilan demi kemaslahatan dan kesejahteraan umat,
serta demi terciptanya rahmat bagi semesta alam," ujarnya menambahkan.
Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang
menjabat anggota Dewan Pertimbangan Presiden KH A Hasyim Muzadi wafat di
kediamannya di kompleks Ponpes Al-Hikam Kota Malang, Jawa Timur pada
Kamis pukul 06.15 WIB.
Hasyim Muzadi kenalkan NU ke dunia internasional
Kamis, 16 Maret 2017 16:55 WIB