Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Taufik Aditiyawarman menilai pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) menjadi kunci dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi perawatan aset, terutama menghadapi tantangan aging assets di industri migas.
“Perkembangan AI bukan ancaman bagi ketersediaan lapangan kerja. AI hanya sebatas alat yang perlu dipelajari sebagai bekal analisis dan pengambilan keputusan terkait faktor produksi agar lebih efektif, efisien, serta meningkatkan profitabilitas dan keberlanjutan bisnis,” kata Taufik dalam keterangannya di Jakarta, Senin.
Dalam bedah buku “Cara Hebat Merawat Aset”, Taufik mengatakan aset yang menua (aging assets) berpotensi meningkatkan beban anggaran operasional (Opex) dan anggaran belanja modal (Capex) akibat kebutuhan perbaikan tak terduga.
Selain itu, lanjutnya, aset yang menua bisa mengacaukan perencanaan produksi karena risiko penghentian operasi.
“Studi Business Wire menunjukkan lebih dari 70 persen perusahaan belum memiliki kesadaran penuh terhadap jadwal perawatan atau penggantian peralatan. Kurangnya pemahaman ini memperpanjang waktu henti dan menurunkan efisiensi serta keselamatan,” ujarnya.
Ia menegaskan aging assets seharusnya dilihat sebagai tantangan yang dapat dijawab melalui inovasi, salah satunya dengan penerapan AI untuk menunjang analisis, perencanaan, dan pengambilan keputusan dalam pemeliharaan fasilitas.
Pemanfaatan AI, lanjut Taufik, membutuhkan ketersediaan Big Data yang valid dan representatif. Karena itu, ia mendorong kolaborasi terintegrasi antar-pemangku kepentingan dalam penyediaan data secara sukarela agar kualitas dan aksesibilitasnya meningkat.
Taufik berharap pemanfaatan AI di industri migas dapat terus berkembang dan memantik adopsi teknologi tersebut secara lebih luas di sektor lain.
"Buku ini diharapkan dapat menjadi kontribusi penulis dalam diskursus ilmiah terkait AI, serta menjadi pemantik pengembangan dan pemanfaatan AI lebih lanjut dalam industri migas pada khususnya dan industri-industri lain secara umum," ujar dia.
Acara bedah buku “Cara Hebat Merawat Aset” diselenggarakan Ikatan Ahli Fasilitas Produksi Minyak dan Gas Bumi Indonesia (IAFMI) dan Asosiasi Perusahaan Minyak dan Gas (Aspermigas), dengan Sekjen Aspermigas Elan Biantoro dan Guru Besar Fakultas Teknik Universitas Indonesia Prof. Johny Wahyuadi sebagai penanggap.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: KPI dorong pemanfaatan AI agar perawatan aset migas lebih efisien
