Bukittinggi (ANTARA GORONTALO) - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal
dan Transmigrasi Eko Sandjojo memberikan penghargaan kepada sepuluh desa
yang berhasil mengelola potensi pariwisata untuk memajukan ekonomi.
"Penghargaan ini menunjukkan bahwa desa mampu berkembang dan
berprestasi," kata Mendes-PDTT, Eko Sandjojo, yang memberikan
penghargaan tersebut dalam kegiatan Expo BUMDes 2017 di Lapangan
Wirabraja Bukittinggi, Sabtu (13/5) malam.
Sepuluh desa penerima penghargaan terdiri atas sepuluh kategori
yaitu Nagari (desa adat) Sungai Nyali di Kabupaten Pesisir Selatan untuk
kategori Perkembangan Tercepat, Desa Madobak di Kepulauan Mentawai
sebagai Desa Adat, Desa Tamansari di Banyuwangi sebagai Desa Wisata
Jejaring Bisnis.
Selanjutnya Desa Pujon Kidul di Malang sebagai Desa Wisata Agro,
Desa Seigentung di Gunung Kidul sebagai Desa Wisata Iptek, Desa Ubud di
Gianyar sebagai Desa Wisata Budaya, Desa Waturaka di Ende sebagai Desa
Wisata Alam.
Kemudian Desa Ponggok di Klaten sebagai Desa Pemberdayaan
Masyarakat, Desa Teluk Meranti di Pelalawan sebagai Desa Wisata Kreatif
dan Desa Bontagula di Bontang sebagai Desa Wisata Maritim.
Pemberian anugerah dilaksanakan dalam rangka mendukung visi
pemerintah untuk memajukan daerah melalui pariwisata karena sektor
tersebut dinilai cepat dan mudah dikembangkan.
"Melalui penghargaan Desa Wisata terbaik, diharapkan akan menjadi
motivasi bagi desa lainnya bahwa desa mampu berprestasi sehingga
pemerataan pembangunan di Indonesia dapat terwujud," ujar dia.
Menteri Eko menyebutkan, pada 2017 Kemendes-PDTT memiliki empat
program prioritas untuk membangun desa yaitu pengembangan produk
unggulan desa, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), membuat embung, dan
membangun sarana olahraga.
Setiap desa diminta untuk menjalankan setiap program itu melalui
pemanfaatan dana desa yang tahun ini dialokasikan sebesar Rp800 juta
bagi setiap desa.
Mendes-PDTT serahkan 10 anugerah desa wisata terbaik
Minggu, 14 Mei 2017 14:22 WIB