Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Kementerian Komunikasi dan Informatika dan
Twitter bertemu untuk membahas peningkatan layanan penanganan
konten-konten negatif terutama konten radikal dan terorisme.
"Mereka sudah punya program bersama juga untuk meningkatkan pelayanan
respon terhadap permintaan-permintaan yang dikategorikan konten-konten
yang harus ditanganani secara cepat," kata Direktur Jenderal Aplikasi
dan Informatika Semuel A Pangarepan dalam konferensi pers usai pertemuan
di Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan, peningkatan mekanisme tersebut diantaranya percepatan
respon untuk menutup konten-konten negatif yang diminta oleh pemerintah
karena melanggar perundang-undangan yang ada.
Sebelumnya, pada Jumat yang sama, Kementerian Kominfo juga bertemu
dengan pihak Google Asia Pasifik terkait penanganan konten negatif.
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara usai pertemuan dengan
Google mengatakan tengah melakukan uji coba trusted flagger (penanda
yang terpercaya) sebagai salah satu upaya penanganan konten negatif
secara cepat.
Sementara itu, dalam pekan ini, Kementerian Kominfo melakukan
pertemuan dengan para perusahaan OTT internasional untuk membahas
peningkatan penanganan konten-koneten negatif khususnya terorisme.
Sebelumnya, kementerian melakukan pertemuan dengan Telegram dan
Facebook.
Menteri Kominfo Rudiantara mengatakan bahwa perusahaan OTT
internasional harus tunduk terhadap peraturan perundang-undangan di
Indonesia.
Kemkominfo-Twitter bahas peningkatan penanganan konten negatif
Jumat, 4 Agustus 2017 19:12 WIB