Karakas/Lima (ANTARA GORONTALO) - Negara-negara Amerika Latin, dengan
dipimpin Peru, sedang berunding untuk mengeluarkan peringatan tertulis
terhadap Donald Trump setelah presiden Amerika Serikat itu mengatakan
bahwa negaranya sedang mempertimbangkan "opsi militer" terkait
Venezuela.
Trump pada Jumat mengancam akan melakukan campur tangan secara militer di Venezuela.
Ancaman itu merupakan peningkatan sikap Washington terhadap krisis yang berlangsung di Venezuela.
Pemerintah Venezuela meremehkan ancaman tersebut dengan
menganggapnya sebagai "kegilaan" sementara menteri luar negeri
menjanjikan akan mengeluarkan pernyataan kecaman.
Peru merupakan negara pertama yang mengutuk ancaman penggunaan
kekuataan. Negara itu sedang merundingkan tanggapan tertulis dengan
negara-negara lainnya di kawasan, kata Menteri Luar Negeri Peru Ricardo
Luna dalam pernyataan yang dikirim secara eksklusif kepada Reuters pada
Sabtu.
Pernyataan itu muncul satu hari setelah Peru mengusir duta besar Venezuela di Lima.
"Semua ancaman asing ataupun dalam negeri untuk menggunakan
kekuatan merupakan sikap yang melemahkan tujuan untuk mengembalikan tata
pemerintahan demokratis di Venezuela, juga prinsip-prinsip yang
dijunjung dalam Piagam PBB," kata Luna.
Peru, di bawah kepemimpinan Presiden Pedro Pablo Kuczynski, sejauh
ini telah mengambil tindakan paling keras terhadap pemerintahan sosialis
Venezuela.
Venezuela saat ini sedang mengalami krisis ekonomi dan sosial yang
parah. Jutaan warganya menderita akibat keterbatasan makanan dan
obat-obatan, inflasi yang melonjak serta kerusuhan antipemerintah selama
berbulan-bulan, yang telah menewaskan lebih dari 120 orang.
Presiden Nicolas Maduro menghadapi kecaman dari seluruh dunia
karena ia memimpin pembentukan majelis yang sangat berkuasa, yang
dikritik banyak pihak sebagai wujud kediktatoran.
Maduro mengatakan pembentukan majelis akan membawa perdamaian bagi
negaranya, yang merupakan anggota organisasi negara-negara penghasil
minyak (OPEC).
Partai Sosialis yang berkuasa telah selama bertahun-tahun menuding
Amerika Serikat berencana melakukan serbuan sebagai cara untuk menguasai
cadangan minyak Venezuela, yang merupakan terbesar di dunia, melalui
serangan militer yang serupa dengan perang Irak.
Amerika Latin akan kecam ancaman opsi militer Trump
Minggu, 13 Agustus 2017 13:41 WIB