Bogor (ANTARA GORONTALO) - Presiden Joko Widodo mengatakan laporan keuangan
yang mendapat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa
Keuangan bukanlah sebuah prestasi melainkan kewajiban dalam penggunaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"WTP bukanlah sebuah prestasi melainkan memang kewajiban kita dalam
menggunakan APBN," kata Presiden dalam acara Persiapan Pemeriksaan
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2017 dan Institusi Pengelola
Keuangan Negara Lainnya Dalam Rangka Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan
yang Baik di Istana Kepresidenan Bogor, Selasa.
Presiden juga
mengingatkan bahwa inti dari pemeriksaan laporan keuangan pemerintahan
adalah menjaga kepercayaan rakyat lewat pertanggungjawaban penggunaan
setiap rupiah uang rakyat untuk kepentingan rakyat sesuai aturan.
"Ini yang saya minta benar-benar diperhatikan karena bukan sembarang
pertangungjawabannya. Jangan hanya karena pemeriksaan itu sebagai
kegiatan tahunan, kegiatan rutin tahunan lalu semuanya menganggap
gampang saja," katanya.
Ia menambahkan laporan keuangan
Pemerintah Pusat tahun 2016 mendapat Opini WTP dan itu merupakan hasil
kerja keras seluruh pihak serta lembaga dalam mengelola uang rakyat dan
mempertanggungjawabkannya.
"Kerja keras yang tidak boleh berhenti begitu saja melainkan harus terus-menerus kita lakukan," katanya.
Ia menekankan seluruh pihak tidak boleh begitu saja berpuas diri
dengan pernyataan bahwa pada 2016 merupakan kali pertama laporan
keuangan Pemerintah Pusat mendapat Opini WTP setelah 12 tahun.
Presiden
berharap pencapaian itu memacu semua pihak supaya tahun ini, tahun
depan, dan tahun-tahun berikutnya laporan keuangan pemerintah pusat
terus mendapat opini WTP dan status itu kemudian harus jadi sebuah
standar.
"Sekali lagi, itu harus jadi sebuah standar bagi kita semuanya.
Tentu saya juga perlu saya ingatkan kepada semuanya bahwa kementerian
dan lembaga pemerintahan bahwa mendapatkan predikat WTP saja tidak
cukup, tidak cukup," katanya.
Ia menegaskan bahwa yang terpenting adalah benar-benar memastikan
tidak ada satu rupiah pun uang rakyat dalam APBN yang dikorupsi.
"Ini perlu digarisbawahi. Maksimalkan penggunaan teknologi informasi
dari hulu sampai hilir, ini segera. Saya sudah perintahkan mulai dari e-planning, e-budgeting, Perpres sedang disiapkan," katanya.
Dengan begitu kata dia, maka tidak perlu ada keraguan karena aturan menjadi semakin jelas.
Kalau sistem itu berjalan, ia meyakini, semuanya akan menjadi
transparan, mudah dipertanggungjawabkan, dan tidak ada ruang untuk
"bermain-main" dengan APBN.
"Saya minta agar setiap kementerian dan lembaga pemerintahan,
pengguna APBN agar terbuka dengan BPK. Karena BPK itu mitra kita
memastikan tata kelola pemerintahan yang baik," katanya.
Presiden juga menegaskan kepercayaannya kepada BPK untuk menjaga
independensi dan profesionalitas sepanjang proses pemeriksaan.
"Sehingga dengan niat dan kerja sama yang baik antara pemerintah
pusat dan BPK, saya percaya kepercayaan rakyat akan terus kita peroleh
bersama," kata Presiden.
Presiden sebut laporan keuangan WTP bukan prestasi
Selasa, 5 Desember 2017 14:14 WIB