Manila (ANTARA GORONTALO) - Filipina menghentikan penjualan dan distribusi
vaksin demam berdarah produksi Sanofi, menurut keterangan otoritas
setempat pada Selasa.
Penghentian dilakukan setelah raksasa
industri farmasi Prancis tersebut pada pekan lalu memperingatkan vaksin
produksinya berisiko memperparah gejala bagi orang yang sebelumnya belum
pernah terjangkit demam berdarah.
Badan regulasi pada Jumat
pekan lalu menghentikan program imunisasi publik pertama di negara itu.
Lebih dari 733 ribu anak sekolah menerima vaksin Dengvaxia.
Otoritas kini juga memerintahkan penghentian penggunaan vaksin untuk penggunaan pribadi.
"Entah
vaksin tersebut digunakan untuk program kesehatan masyarakat atau
praktisi swasta, ini merupakan produk yang sama. Semua warga menerima
peringatan yang sama dari FDA," ujar Menteri Kesehatan Gerardo Bayugo
kepada AFP.
Badan Obat dan Makanan Filipina (FDA) mengatakan,
Senin, pihaknya telah menari vaksin tersebut dari peredaran untuk
melindungi masyarakat, demikian dikutip dari laporan AFP.
Filipina hentikan penjualan vaksin demam berdarah
Selasa, 5 Desember 2017 17:20 WIB