Gorontalo, (Antara News) - Tim Pengawal Pengamanan Pemerintah dan Pembangunan Daerah (TP4D) Kejaksaan Negeri Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, ikut memaksimalkan pendampingan pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Anggrek berkekuatan 2 kali 25 mega watt, berlokasi di Kecamatan Anggrek.
Kepala Kejaksaan Negeri Gorontalo Utara, Topik Gunawan, di Gorontalo, Selasa, mengatakan, hingga kini pembangunan PLTU Anggrek telah mencapai 86,30 persen.
Diharapkan pembangunannya rampung pada November 2018.
Optimalisasi pendampingan itu kata Topik, diharapkan mendorong percepatan pembangunan PLTU, termasuk bisa meminimalisasi permasalahan di lapangan yang kerap muncul dan menghambat pekerjaan.
Sementara itu, Bupati Indra Yasin mengaku, pemerintah daerah terus mendorong percepatan pembangunan PLTU Anggrek.
"Kita harapkan pembangunannya rampung sebelum bulan Desember 2018, sebab rencananya akan diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo," ujarnya.
Pemerintah daerah pun terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait dalam rangka mendorong pembangunan PLTU Anggrek.
Tidak hanya pembangunannya yang harus rampung tahun ini kata Bupati, namun operasionalnya pun diharapkan segera berjalan agar target pemenuhan energi listrik khusus di kabupaten ini cepat terealisasi.
"Masih banyak daerah pedalaman dan kepulauan seperti Pulau Dudepo, bahkan desa-desa terujung di wilayah perbatasan seperti Desa Limbato, Papualangi dan Cempaka Putih, sangat membutuhkan penerangan listrik, maka terealisasinya PLTU Anggrek, diharapkan mempermudah daerah ini mendapatkan pasokan energi listrik," ujarnya.
Disamping itu kata bupati, surplus listrik akan mendorong percepatan realisasi kawasan industri seperti di Kecamatan Anggrek yang sangat membutuhkan dukungan energi listrik yang cukup.