Kiev (ANTARA GORONTALO) - Presiden Ukraina Petro Poroshenko pada Rabu
mengumumkan bahwa ia dan Presiden Rusia Vladimir Putin menyepakati satu
"gencatan senjata permanen" di wilayah timur bekas negara Sovyet itu.
Menurut kantor Presiden Ukraina, Putin dan Poroshenko melakukan
percakapan telepon "yang menghasilkan satu kesepakatan bagi satu
gencatan senjata permanen di Donbass (Ukraina timur)."
"Satu pengertian dicapai menyangkut langkah-langkah yang akan
membantu menegak perdamaian," kata pernyataan singkat itu seperti
dikutip kantor berita AFP.
Kantor Poroshenko menyatakan
kesepakatan itu dicapai dalam percakapan telepon hanya beberapa jam
sebelum kedatangan Presiden Amerika Serikat Barack Obama di
Estonia--anggota baru NATO yang berusaha meminta perlindungan Barat dari
ancaman yang meningkat Kremlin.
Sementara Kremlin pada Rabu mengatakan Putin dan Poroshenko hanya "melakukan
tukar pendapat" tentang krisis itu dan tidak memberikan indikasi hahwa
telah tercapai satu terobosan.
Pengumuman Poroshenko itu datang
lebih dari empat bulan setelah perang yang menyebabkan lebih dari 2.600
orang tewas dan menurunkan hubungan antara Moskow dan sekutu-sekutu
Barat Kiev ke tingkat terendah sejak Perang Dingin.
Pernyataan untuk mengakhiri permusuhan itu nampaknya mengonfrmasi
tuduhan Barat bahwa Putin terlibat langsung dalam konflik itu kendatipun
ia membantah ikut berperan dan menyatakan ia tidak dalam posisi untuk
berunding atas nama pemberontak.
Rusia secara terbuka mendukung
usaha bagi kemerdekan dari para pemimpin pro-Barat yang memerintah Kiev
setelah pada penggulingan pemerinth yang didukung Moskow pada Februari.
Sementara
itu pesawat Obama mendarat di Estonia, negara Baltik kecil yang selama
puluhan tahun dikuasai Moskow dan masih sepenuhnya bergantung pada gas
Rusia, sehari setelah Kremlin mendeklarasikan "ancaman" NATO soal
rencananya meningkatkan kekuatan di timur Eropa.
Aliansi militer Barat itu menyiarkan gambar-gambar satelit yang
menunjukkan lebih dari 1.000 tentara Rusia dan peralatan berat memasuki
distrik-distrik timur Ukraina untuk membantu kelompok separatis
menghalau pasukan pemerintah dan membangun jaringan darat dengan Krimea-
satu semenanjung Laut Hitam Rusia yang direbut dari Ukraina Maret lalu.
Ukraina setujui gencatan senjata permanen di wilayah timur
Rabu, 3 September 2014 21:12 WIB