Jakarta (ANTARA) - Kericuhan yang terjadi di depan Bawaslu DKI Jakarta pada 21-22 Mei mempengaruhi penurunan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara.
"Menurunnya kunjungan wisatawan ini kan dilihat banyak faktor ya, tidak melulu karena kita kurang promosi tapi ini juga banyak kejadian-kejadian di Jakarta kayak yang tanggal 21-22 Mei di depan Bawaslu kemarin salah satunya," kata Kepala Bidang Seni Budaya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Gumilar Ekalaya kepada Antara di Jakarta, Rabu.
Menurut Gumilar hal tersebut sangat mempengaruhi karena beberapa negara memberikan imbauan atau larangan yang untuk warganya tidak melakukan perjalanan ke Jakarta (travel warning).
"Contohnya pada saat kejadian di Bawaslu kemarin tanggal 21-22 Mei, itu langsung beberapa acara yang melibatkan beberapa negara membatalkan hadir," ujar Gumilar.
Hal tersebut tentu saja sangat merugikan sektor pariwisata, karena berdasarkan data BPS jumlah kunjungan wisatawan asing ke Jakarta pada bulan April 2019 mencapai 198.209 orang, mengalami penurunan sebesar 9,70 persen dibandingkan kunjungan wisatawan mancanegara pada Maret 2019 sebanyak 219.500 kunjungan.
Untuk itu berbagai upaya terus dilakukan Dinas Pariwisata DKI Jakarta salah satunya dengan membuat berbagai acara.
"Ya upaya kita tentu saja mengencarkan acara-acara, Pak Gubernur sendiri punya festival sepanjang tahun jadi nanti sampai 2019 udah jadi tuh event (acara) untuk 2020," tutur Gumilar.
Seluruh acara yang akan dihadirkan juga akan melalui proses kurasi baik acara yang diadakan Pemprov maupun swasta.
Selain itu Gumilar juga mengatakan wisatawan daerah maupun luar negeri mengalami kebinggungan dalam mencari informasi acara apa yang akan atau sedang berlangsung di Jakarta.
"Nah makanya akhir tahun ini kita sudah menyusun acara yang bisa di 'highlight' dan yang bisa mendatangkan turis untuk berkunjung ke Jakarta," kata Gumilar.
Video: