Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Pengusaha rumah makan di Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, rata-rata menggunakan gas elpiji bersubsidi ukuran 3 kilo gram (kg) dalam menjalankan usahanya.
Retno (52) salah satu pemilik usaha rumah makan di Desa Titidu, Kecamatan Kwandang, Kamis, mengaku, telah cukup lama menggunakan gas elpiji bersubsidi tersebut, sebab selain mudah didapat juga murah dan cukup hemat.
"Setiap harinya saya menggunakan tabung gas elpiji 3 kilo gram yang bisa digunakan selama satu minggu," ujar pedagang nasi goreng, ayam goreng bumbu dan gado-gado sebagai menu spesial ini.
Ia mengaku, sebelum penerapan konversi minyak tanah ke gas di daerah ini, usahanya menggunakan tabung gas elpiji ukuran 12 kilo gram, namun setelah ukuran 3 kilo gram banyak dijual, ia beralih menggunakan tabung bersubsidi tersebut.
Ditambah lagi kata Retno, pembelian gas elpiji 12 kilo gram harus dilakukan di wilayah Limboto ataupun Kota Gorontalo yang cukup jauh dari kabupaten ini. Sehingga ia memastikan, kenaikan harga elpiji 12 kilo gram tidak berpengaruh pada usahanya.
Sementara itu, Poppy (33) pemilik rumah makan di Desa Molingkapoto, Kecamatan Kwandang, juga mengaku tidak menggunakan tabung elpiji ukuran 12 kilo gram untuk memasak menu sajian yang ia jual.
"Selain harganya mahal, sangat sulit melakukan isi ulang," ujarnya.
Ia berharap, pemerintah daerah dan Pertamina lebih selektif dalam mengawasi distribusi tabung gas elpiji bersubsidi, agar pemanfaatannya hanya benar-benar dinikmati oleh masyarakat sasaran maupun pelaku usaha kecil seperti dirinya.
Sama seperti Poppy, rata-rata pemilik rumah makan di wilayah perkantoran kabupaten tersebut, menggunakan tabung gas elpiji 3 kilo gram.
"Kebanyakan kami menggunakan jasa agen isi ulang yang setiap harinya berkeliling di wilayah ini, untuk menukarkan tabung dengan yang telah terisi," ungkap Poppy.
Sementara itu, pantauan di lapangan, sejumlah agen di kabupaten ini lebih banyak melayani pengisian tabung elpiji 3 kilo gram, sebab mayoritas warga memang menggunakannya.
"Harga elpiji 3 kilo gram yang lebih murah Rp17 ribu hingga Rp18 ribu per tabung, membuat warga memilih menggunakannya, bahkan pelaku usaha seperti rumah makan dan penjual gorengan," ujar Samsir, salah satu distributor di Desa Bulalo, Kecamatan Kwandang.