Manado (ANTARA) - Warga yang tinggal di kawasan Taman Nasional Bunaken meminta bantuan perbaikan listrik dan fasilitas air bersih kepada Presiden Joko Widodo.
"Pak tolong untuk masalah listrik dan air bersih," kata seorang ibu dari pinggir dermaga Bunaken, Sulawesi Utara, Jumat.
"Dua itu saja? Listrik dan air bersih, Ok saya catat," kata Presiden Joko Widodo.
Presiden lalu memanggi Sekretaris Kabinet Pramono Anung untuk mencatat kebutuhan warga tersebut.
"Tahun ini dimulai di Bunaken kan, listrik dan nanti air bersih akan dikerjakan oleh Menteri PU. Sudah dicek tinggal dikerjakan, kita sudah tahu di situ ada masalah air bersih," kata Presiden.
Menteri Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa sumber air bersih di Bunaken berasal dari reverse osmosis yaitu metode penyaringan yang dapat menyaring berbagai molekul besar dan ion-ion dari suatu larutan dengan cara memberi tekanan pada larutan ketika larutan itu berada di salah satu sisi membran seleksi (lapisan penyaring).
"Dengan reverse osmosis yaitu 0,58 liter per detik jadi ada reverse osmosis dengan desalinasi. Itu masih kurang, di sana akan kita bikin embung," kata Basuki.
Embung berukuran kecil tersebut akan dibangun pada 2020.
"Insya Allah cukup, (Ditjen) Cipta Karya suda datang, sudah ditambahi, tapi kalau listrik saya belum," tambahnya.
Presiden Jokowi datang ke Bunaken didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Sofyan Djalil, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, Staf Khusus Presiden Johan Budi dan sejumlah pejabat terkait lainnya.