Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Pemilik Rumah Makan di Kota Gorontalo mengeluhkan kenaikan harga gas elpiji 12 kg, karena dinilai sangat merugikan mereka, terutama bagi yang sudah memiliki banyak pelanggan.
Manajer rumah makan "sari laut Mas Joko 99", Setio Miharjo, Kamis, mengatakan, kenaikan harga gas elpiji sangat berdampak pada penghasilan yang mereka peroleh setiap harinya.
Harga gas elpiji 12 kg sebelumnya hanya dijual Rp138 ribu, kini sudah Rp143 ribu hingga Rp150 ribu, atau dijual bervariasi dan dirasakan sangat berat.
"Sudah begitu kami enggan menaikkan harga menu," kata Setio.
Dengan begitu tambah Setio, pemasukan yang diperoleh oleh pihaknya menjadi berkurang, yang tadinya dalam sehari mereka bisa mendapatkan laba kotor sebesar Rp5 Juta, kini jauh di bawah dari angka tersebut.
Keengganan menaikkan harga menu kata Setio, disebabkan oleh banyaknya pelanggan mereka yang suka dengan sajian juga harga terjangkau oleh siapa saja.
"Kalau kami menaikkan harga makanan dengan tiba-tiba, kan kasihan juga pelanggan," kata Setio.
Menurut Setio, kebijakan pemerintah untuk menaikkan harga gas elpiji mungkin masih bisa dipertimbangkan kembali, mengingat banyaknya pengusaha menengah ke bawah bergantung pada usaha itu.*