Tokyo (ANTARA) - Wakil Presiden Ma'ruf Amin melakukan pertemuan bilateral dengan Raja Malaysia Yang di-Pertuan Agong Sultan Abdullah Al-Mustafa Billah Shah Ibni Almarhum Sultan Haji Ahmad Shah Al-Musta'in Billah di Tokyo, Jepang, Selasa, untuk membahas upaya penguatan kerja sama di bidang tenaga kerja migran, sawit dan penanganan radikalisme.
Dalam pertemuan itu, Wapres Ma'ruf Amin secara langsung meminta Sultan Abdullah untuk memberikan perlindungan yang adil kepada seluruh tenaga kerja migran asal Indonesia di Malaysia.
"Saya menitipkan tenaga kerja kita di Malaysia supaya memperoleh perlindungan dari beliau. Saya minta anak-anak kita itu dianggap anak-anak beliau saja, jadi bagaimana beliau memperlakukannya supaya Raja juga merespon dengan baik," kata Wapres Ma'ruf usai pertemuan di Hotel Imperial Tokyo, Jepang.
Dengan banyaknya jumlah tenaga kerja asal Indonesia di Malaysia sebagai bentuk penguatan hubungan bilateral kedua negara, Ma'ruf berharap Raja Malaysia dapat memberikan dukungannya kepada WNI di Malaysia.
"Kesempatan ini kita pergunakan utamanya untuk menjalin kerja sama Indonesia dan Malaysia. Secara kebetulan juga kita punya banyak tenaga kerja di Malaysia, kan Raja ini punya kewenangan untuk mengampuni," tambahnya.
Pertemuan keduanya berlangsung Selasa pagi pukul 10.00 waktu setempat di Ruang Momo, Imperial Hotel Tokyo. Turut mendampingi Wapres Ma'ruf antara lain Kepala Sekretariat Wakil Presiden (Kasetwapres) Mohamad Oemar, Menlu RI periode 2014-2019 Retno Marsudi dan Kepala Protokol Negara Andri Hadi.
Raja Malaysia Sultan Abdullah menjadi tamu kehormatan keempat yang melakukan courtesy call dengan Wapres Ma'ruf Amin sejak dilantik. Sebelumnya, usai pelantikan, Wapres Ma'ruf telah menerima kunjungan kehormatan dari Wapres China Wang Qishan, Wapres Vietnam Dang Thi Ngoc Thinh dan Wapres Myanmar Henry Van Thio.
Usai bertemu Sultan Abdullah, Wapres Ma'ruf kembali ke kamarnya untuk bersiap menghadiri upacara penobatan Kaisar Jepang Naruhito di Imperial Palace Tokyo, Selasa siang.
Wapres Ma'ruf Amin-Raja Malaysia bertemu, minta pekerja migran dilindungi
Selasa, 22 Oktober 2019 9:49 WIB