Jakarta (ANTARA) - Dua menteri, yakni Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Sofyan Djalil merapat ke kantor Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan untuk membahas progres LRT Jabodebek.
Erick Thohir datang didampingi Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo dalam rapat yang digelar di Kemenko Kemaritiman dan Investasi Jakarta, Selasa.
"Tadi membahas mengenai perkembangan LRT, kami mendorong pembebasan tanah terutama di daerah depo supaya cepat selesai," kata Kartika.
Uji coba, lanjut Tiko, sapaannya, juga tengah dilakukan oleh INKA dan KAI. Uji coba merangkap semua lini mulai dari sistem persinyalan, mesin hingga gerbong kereta.
"Ini sudah ditesting positif, jadi seharusnya INKA sudah mampu membuat rangkaian itu dengan baik. Nanti kami tinggal scale up saja dan perbaiki dari sisi komputernya agar jalan dengan baik," katanya.
Dengan segala persiapan dan uji coba itu, diharapkan LRT Jabodebek sudah bisa beroperasi pada Desember 2021 mendatang.
Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan Djalil mengatakan pembebasan lahan terus dilakukan, terutama untuk kawasan depo di Bekasi Timur.
"Sekarang sudah oke, tinggal beberapa bidang lagi yang akan dikonsinyasi," ujarnya.
Terpisah, Direktur Utama PT Adhi Karya (Persero) Tbk Budi Harto menjelaskan progres konstruksi LRT Jabodebek telah mencapai sekitar 68 persen.
Budi menjelaskan kereta saat ini telah mulai melakukan uji coba dari Cibubur hingga Ciracas. Meski demikian, uji publik kemungkinan baru bisa dilakukan akhir 2020 setelah konstruksi rampung.
"Karena menyangkut masalah keselamatan kan," katanya.
LRT Jabodebek nantinya akan memiliki 14 stasiun di mana stasiun-stasiun di lintas Cawang-Cibubur dan Cawang-Bekasi Timur rata-rata telah mencapai sekitar 85 persen sedangkan stasiun-stasiun di lintas Cawang-Cawang-Dukuh Atas mencapai sekitar 50 persen.
Menteri BUMN dan Menteri ATR bahas progres LRT Jabodebek dengan Luhut
Selasa, 29 Oktober 2019 18:46 WIB