Jakarta (ANTARA) - Kerajaan Arab Saudi untuk pertama kalinya akan menggelar pertandingan gulat putri, demikian panitia penyelenggara mengumumkan rencana tersebut sebagaimana dilansir dari AFP, Kamis.
Kejuaraan terbaru ini sebelumnya tidak mungkin dipentaskan di negara itu dan Arab Saudi kini berupaya untuk mengabaikan citra ultra-konservatif.
World Wrestling Entertainment Inc. (WWE) mengatakan, dua mega bintang gulat Natalya dan Lacey Evans akan saling berhadapan dalam event bayar-per-tayang serta menampilkan mantan juara tinju Tyson Fury melawan Braun Strowman.
Penyelenggara mengatakan kedua pegulat putri itu telah melakukan beberapa pertarungan sulit baru-baru ini, termasuk satu penampilan dimana Evans yang juga mantan prajurit Marinir AS itu "dimenangkan dengan membantai lawannya dari sisi panggung".
Pertarungan di Stadion King Fahd itu bakal menjadi adegan yang tidak sesuai di negara dimana kaum wanita umumnya diwajibkan mengenakan jubah "abaya" warna hitam.
Namun, Arab Saudi telah memperkenankan adanya hiburan yang memungkinkan warganya untuk bersenang-senang, yang beberapa pihak melihatnya sebagai upaya meredam frustrasi publik atas kemerosotan ekonomi dan tingginya angka pengangguran usia muda.
Putra Mahkota Mohammed bin Salman juga telah memperkenalkan reformasi termasuk mengizinkan konser, membuka kembali bioskop, dan mencabut larangan mengemudi bagi kaum wanita.
Mengembangkan sektor pariwisata menjadi salah satu dasar rencananya atas Visi 2030 untuk menyiapkan ekonomi terbesar di dunia Arab di era pasca-minyak.
Pertandingan gulat ini menjadi bagian dari kegiatan "Riyadh Season", yang mencakup lebih dari 100 acara hiburan dan seni selama dua bulan di ibukota kerajaan itu.
Untuk pertama kali, Arab Saudi pertandingkan gulat putri
Kamis, 31 Oktober 2019 5:20 WIB