Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyampaikan bahwa Indonesia akan mengintensifkan upaya untuk pemeliharaan perdamaian dunia, termasuk dengan mengirimkan lebih banyak personel untuk pasukan penjaga perdamaian PBB.
"Kami akan mengintensifkan upaya-upaya pemeliharaan perdamaian," kata Menhan RI Prabowo Subianto dalam pesan video di sesi pembukaan kegiatan Conference on Indonesia Foreign Policy (CIFP) 2019 di The Kasablanka, Jakarta, Sabtu.
Menurut dia, Indonesia akan menambahkan lebih banyak tentara dari angkatan yang berbeda untuk pasukan misi pemeliharaan perdamaian PBB.
Selain itu, Prabowo ingin memastikan bahwa TNI akan selalu menjadi tentara rakyat, tidak peduli seberapa besar reformasi dan modernisasi TNI.
"TNI lahir dari rakyat dan akan selalu menjadi tentara rakyat," ujar dia.
Kemudian, TNI akan mengembangkan kemampuan untuk menangani dan mencegah ancaman non-tradisional secara efektif seperti, terorisme, pembajakan, kejahatan transnasional, bencana alam dan ancaman lainnya.
"Kami memperkirakan bahwa ancaman non-tradisional akan menjadi tantangan utama keamanan bagi Indonesia," ujar Prabowo.
Disamping itu, lanjut dia, Indonesia akan mempromosikan keamanan berbasis kerja sama.
"Berarti kami akan bekerja sama dengan negara lain untuk mencapai keamanan yang lebih besar. Keamanan Indonesia juga berarti keamanan bagi tetangga kita," ujar dia.
Pernyataan itu sudah disampaikan Prabowo Subianto kepada mitra-mitranya di ASEAN dan delapan negara lain yang berpartisipasi dalam pertemuan para menteri pertahanan ASEAN.
"Yaitu bahwa Asia Tenggara harus kuat damai dan tangguh. Semua negara dapat menjadi mitra yang setara untuk keamanan bersama ini," kata dia.