Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Wakil Ketua DPRD Kota Gorontalo Erman Lajengke mengatakan finalisasi APBD daerah itu tahun 2015 masih menunggu hasil evaluasi oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo.
"Pekan lalu kami sudah selesai membahas RAPBD 2015 yang diajukan pemerintah daerah," kata Erman di Goorontalo, Rabu.
Dia menjelaskan pada RAPBD 2015 yang diajukan oleh Pemerintah Kota Gorontalo, alokasi anggaran pendapatan mencapai sebesar Rp809 miliar, namun setelah pembahasan ada sektor yang mengalami penambahan yakni pendapatan sehingga total menjadi Rp816 miliar.
Erman mengungkapkan peningkatan pendapatan antara lalin melalui pendapatan asli daerah (PAD) dan sertifikasi serta tambahan penghasilan guru yang ada di wilayah tersebut.
Ia menjelaskan isu yang mengatakan bahwa pembahasan RAPBD Kota Gorontalo 2015 agak lambat merupakan inforasi yang tidak benar, sebab sekarang sudah berada di Pemprov Gorontalo untuk dievaluasi.
"Isu yang sifatnya murahan tersebut jangan dipercaya, karena hanya bisa merusak hubungan antara legislatif dengan eksekutif," kata Erman.
Wali Kota Gorontalo Marten Taha mengatakan pembahasan RAPBD Kota Gorontalo 2015 telah selesai, dan saat ini sudah diserahkan kepada Pemprov Gorontalo untuk dievaluasi dengan daerah lainnya se-Gorontalo.
"Begitu hasil evaluasi diserahkan kembali oleh Pemprov Gorontalo maka segera dilaksanakan finalisasi dan disahkan menjadi APBD Kota Goorontalo 2015," kata Marten.
Dia menjelaskan pembahasan RAPBD 2015 memang berbeda sebab jika tahun sebelumnnya yang dibahas dulu menyangkut belanja, maka untuk kali yang dibahas duluan adalah pendapatan.
Dia mengakui bahwa pembahasan RAPBD 2015 merupakan kesepakatan pihak pemerintah daerah dengan DPRD Kota Gorontalo, menyangkut mana yang akan dibahas duluan, sehingga tidak perlu dipersoalkan, apalagi ada isu yang berkembang seolah-olah mengalami keterlambatan.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2014
"Pekan lalu kami sudah selesai membahas RAPBD 2015 yang diajukan pemerintah daerah," kata Erman di Goorontalo, Rabu.
Dia menjelaskan pada RAPBD 2015 yang diajukan oleh Pemerintah Kota Gorontalo, alokasi anggaran pendapatan mencapai sebesar Rp809 miliar, namun setelah pembahasan ada sektor yang mengalami penambahan yakni pendapatan sehingga total menjadi Rp816 miliar.
Erman mengungkapkan peningkatan pendapatan antara lalin melalui pendapatan asli daerah (PAD) dan sertifikasi serta tambahan penghasilan guru yang ada di wilayah tersebut.
Ia menjelaskan isu yang mengatakan bahwa pembahasan RAPBD Kota Gorontalo 2015 agak lambat merupakan inforasi yang tidak benar, sebab sekarang sudah berada di Pemprov Gorontalo untuk dievaluasi.
"Isu yang sifatnya murahan tersebut jangan dipercaya, karena hanya bisa merusak hubungan antara legislatif dengan eksekutif," kata Erman.
Wali Kota Gorontalo Marten Taha mengatakan pembahasan RAPBD Kota Gorontalo 2015 telah selesai, dan saat ini sudah diserahkan kepada Pemprov Gorontalo untuk dievaluasi dengan daerah lainnya se-Gorontalo.
"Begitu hasil evaluasi diserahkan kembali oleh Pemprov Gorontalo maka segera dilaksanakan finalisasi dan disahkan menjadi APBD Kota Goorontalo 2015," kata Marten.
Dia menjelaskan pembahasan RAPBD 2015 memang berbeda sebab jika tahun sebelumnnya yang dibahas dulu menyangkut belanja, maka untuk kali yang dibahas duluan adalah pendapatan.
Dia mengakui bahwa pembahasan RAPBD 2015 merupakan kesepakatan pihak pemerintah daerah dengan DPRD Kota Gorontalo, menyangkut mana yang akan dibahas duluan, sehingga tidak perlu dipersoalkan, apalagi ada isu yang berkembang seolah-olah mengalami keterlambatan.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2014