Gorontalo,  (ANTARA GORONTALO) - Gubernur Gorontalo Rusli Habibie mengatakan, persaingan dunia kerja yang semakin ketat serta tantangan global semakin berat, memaksa mahasiswa harus memiliki jiwa wirausaha (entrepreneur).

Menurut gubernur, Sabtu, tanpa jiwa tersebut maka mahasiswa tak akan menjadi orang yang membuka lapangan kerja di masa yang akan datang.

Setiap tahun perguruan tinggi negeri dan swasta se-Gorontalo melahirkan 2.000 hingga 3.000 lulusan. Angka itu belum termasuk mahasiswa Gorontalo yang kuliah di Manado (Sulawesi Utara), Makassar (Sulawesi Selatan), Jakarta dan maupun kota lain di Indonesia.

Tanpa jiwa wirausaha, lanjutnya, maka dipastikan lulusan perguruan tinggi hanya akan menjadi pengangguran di daerah.

"Sudah susah-susah kuliah, bikin tugas, ikut ujian. Orang tua jual sapi, jual sawah, kerja banting tulang tapi begitu lulus tidak punya jiwa wirausaha, mau kemana" ujar gubernur dihadapan pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se Gorontalo.

Ia menilai, paradigma umum dalam masyarakat Gorontalo bahwa selepas lulus sarjana harus menjadi pegawai negeri sipil (PNS), maupun pegawai kantoran swasta.

Paradigma ini menurutnya sudah harus ditinggalkan, sebab

persaingan dan tantangan kerja sudah sangat berat, terlebih Pemprov Gorontalo sejak tiga tahun lalu sudah melaksanakan moratorium PNS.

Gubernur mendorong mahasiswa terjun ke bidang pertanian yang belum terkelola maksimal.

Pewarta: Debby Hariyanti Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2015