Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo mengatakan Dusun Tumba di Desa Tamaila Utara Kecamatan Tolangohula, akan dijadikan pusat pertanian organik.

Sebagai pusat pertanian organik, ia menilai Tumba memiliki daya saing geografis dibanding Kecamatan Pinogu di ujung timur Gorontalo yang sebagian juga bertani organik.

"Akses ke sini memang sulit, tapi secara geografis dusun ini lebih dekat dibanding Pinogu yang jaraknya 50 kilometer," ujarnya saat peluncuran Desa Inovasi di Dusun Tumba, Senin.

Menurutnya pertanian organik di Tumba juga harus diikuti dengan inovasi dalam pengolahan hasil.

"Saya berharap petani konsisten tidak menggunakan pupuk kimia, agar coklat, jagung, kopi, pala, cengkeh dan komoditi lainnya terjaga kualitasnya," katanya.

Tumba memiliki luas 5.314,07 hektare, dengan jumlah penduduk 128 Kepala Keluarga atau 512 jiwa.

Selain sebagai kawasan penyangga hutan Suaka Margasatwa Nantu, wilayah tersebut juga merupakan hulu, dengan sumber air bersih untuk beberapa Kecamatan.

Direktur Jaring Advokasi Pengelolaan Sumber Daya Alam (Japesda), Nurain Lapolo mengatakan penting untuk menjaga Tumba sebagai kawasan penyangga hutan.

Menurutnya selama ini masyarakat Tumba sudah berinovasi, dengan menerapkan sistem sgroforestry (kebun campur) yakni menanam tanaman buah dan tanaman hutan.

"Praktik-praktik pertanian berkelanjutan inilah yang menunjang ketersediaan air dan penghidupan masyarakat. Apalagi jika ditunjang dengan perlakuan organik pada tanaman," tambahnya.

Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin meluncurkan sejumlah desa inovasi di Indonesia, yang salah satunya adalah Dusun Tumba.

Peluncuran secara virtual tersebut, diikuti melalui siaran langsung oleh masyarakat di Dusun Tumba Senin (10/8) mulai pukul 11 Wita, saat perayaan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional.

Salah satu inovasi yang dilakukan di dusun tersebut adalah pembangunan pembangkit listrik berskala picohydro, yang mengandalkan sungai-sungai di kawasan tersebut.

UNG dan sejumlah lembaga juga melakukan pendampingan masyarakat, serta membuat kebun percontohan di dusun tersebut.

Program tersebut merupakan kolaborasi program Global Environment Facility Small Grants Programme (GEF-SGP), melalui lembaga payung Japesda bersama PKEPKL UNG, LPPM UNG dan pemerintah Desa Tamaila Utara.**

Pewarta: Debby H. Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2020