Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Pemerintah Provinsi Gorontalo siap mencapai target pengurangan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) di Indonesia sebesar 26 persen pada 2020.

Kepala Badan Lingkungan Hidup, Riset dan Teknologi (Balihristi) Provinsi Gorontalo, Nontje Lakadjo mengatakan setiap tahun pemprov melakukan pengembangan inventarisasi gas rumah kaca di daerah tersebut.

"Yang paling utama dalam mencapai target ini adalah koordinasi dengan pemerintah kabupaten kota, mengenai pelaksanaan dan laporan inventarisasi gas rumah kaca yang sudah dilakukan," katanya, Senin.

Ia menjelaskan, Indonesia menargetkan pengurangan emisi GRK sebesar 26 persen tersebut dari sumber-sumber pendanaan dalam negeri. Bila menggunakan sumber pendanaan dari luar negeri, maka target tersebut menjadi 41 persen sesuai dengan pertemuan G-20 di Pittsburgh, Amerika Serikat pada 25 September 2009.

Sementara itu, Sekda Provinsi Gorontalo Winarni Monoarfa menjelaskan masalah emisi GRK sangat strategis dibahas dan dilaksanakan oleh pemerintah daerah, mengingat terjadinya perubahan iklim belakangan ini.

"Gorontalo sekarang harusnya sudah musim kemarau, tapi kenyataannya masih sering banjir. Demikian pula dengan daerah lain. Ini bukti bahwa perubahan iklim benar-benar telah terjadi," ungkapnya.

Perubahan iklim sejauh ini berdampak besar bagi kesejahteraan masyarakat baik di bidang pertanian, perikanan maupun perdagangan. Winarni mencontohkan pada tahun 2006 petani di Gorontalo hanya bisa menanam jagung satu kali akibat terjadinya kemarau panjang.

Selain produksi jagung menurun, pendapatan petani juga anjlok karena seharusnya petani bisa menanam jagung dua kali dalam setahun.

Pewarta: Oleh Debby Hariyanti Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2013