Gorontalo,  (ANTARA GORONTALO) - Sejumlah warga korban banjir di Kecamatan Anggrek, Kabupaten Gorontalo Utara, mulai mengalami penyakit kulit seperti gatal-gatal.

Kepala Dinas Kesehatan setempat, Ibrahim Paneo, Jumat, mengatakan, tenaga medis yang diturunkan di posko pengungsian, banyak melakukan perawatan bagi para korban yang terserang gatal-gatal, bahkan balita dan anak-anak umumnya terkena demam dan panas.

Pihaknya telah menyiapkan lima titik posko kesehatan, dan mengerahkan para tenaga medis dan petugas kesehatan dari Puskesmas Anggrek dan Ilangata, untuk memaksimalkan pelayanan bagi warga korban banjir.

Hingga saat ini tercatat, sebanyak 100 pasien yang harus dirawat akibat mengalami gejala panas tinggi dan demam, sedangkan 1 orang pasien terpaksa dirujuk ke rumah sakit.

Penanganan kesehatan bagi para korban banjir kata Ibrahim, akan terus dilakukan baik di sarana kesehatan di setiap desa maupun posko kesehatan yang disiapkan di lokasi pengungsian, serta mendatangi langsung para warga korban banjir yang sudah kembali ke rumahnya masing-masing.

Banjir yang terjadi para Rabu (12/6) lalu, mengakibatkan dua kecamatan yaitu Tomilito dan Anggrek di kabupaten tersebut, terendam air mencapai ketinggian 1-1,5 meter.

Sebanyak 1.158 kepala keluarga tersebar di 4 desa di Kecamatan Anggrek harus mengungsi akibat air yang merendam pemukimannya cukup tinggi bahkan menutupi ruas jalan utama di wilayah itu.

"Ini adalah banjir terparah di daerah ini selama tahun 2013 ini, yang disebabkan jebolnya tanggul pengaman sungai di Desa Ilangata Barat," Ujar Kepala Desa Ilangata, Zoeis Minti.

Pewarta: Oleh Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2013