Basarnas Gorontalo menggunakan perahu karet untuk mengevakuasi warga di wilayah yang terendam banjir di Desa Milango, Kecamatan Tomilito, Gorontalo Utara Provinsi Gorontalo.

Komandan Pos SAR Gorontalo Utara, Rezky Hasan, di Gorontalo, Jumat, mengatakan hingga pukul 22.00 Wita, banjir di desa tersebut mulai surut namun evakuasi tetap perlu dilakukan mengingat banyak warga terjebak air sehingga kondisinya basah.

Mereka, kata dia, terendam banjir sejak pukul 17.00 Wita dengan kebanyakan dalam kondisi kedinginan, kehausan, dan kelaparan.

Ia menyebut puluhan warga yang dievakuasi dari Masjid Al Munir, kompleks Kantor Desa Milango di Dusun Milango Bawah.

"Para ibu, lanjut usia (lansia), dan anak-anak menangis karena ketakutan dengan ketinggian banjir yang lebih dari satu meter, sementara mereka sulit mengevakuasi diri," kata dia.

Evakuasi tersebut menggunakan satu perahu karet milik Pos SAR Gorontalo Utara serta peralatan penunjang lainnya.

Pihaknya menerjunkan delapan personel dibantu aparat TNI dan Polri setempat.

Data Kepolisian Resor Gorontalo Utara disampaikan Kapolres AKBP Dicky Irawan Kesuma, 18 desa terdampak banjir, yakni Kecamatan Anggrek meliputi Desa Tolongio, Popalo, Ilodulanga, Hiyalo Oyile, Mootilango, dan Tolango, Kecamatan Gentuma meliputi Desa Ipilo, Imana, Molonggota, dan Durian.

Selain itu, Desa Molingkapoto, Kecamatan Kwandang, serta Desa Mebongo dan Bulontio di Kecamatan Sumalata. Di Kecamatan Tomilito meliputi Desa Milango, Leyao, Bubode, Huidu Melito, Bulango Raya, dan Jembatan Merah.

Pihaknya telah mengerahkan personel ke seluruh lokasi banjir untuk membantu warga terdampak bencana tersebut, termasuk berkoordinasi dengan pihak Balai Jalan untuk menyingkirkan material longsor yang menutupi sebagian ruas jalan lintas Sulawesi di Desa Dambalo, Kecamatan Tomilito.
Kondisi kediaman Kepala Desa Milango, Kecamatan Tomilito, Eman Kadir, yang ikut terdampak banjir. (ANTARA/HO)

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2021