Gorontalo (ANTARA) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Gorontalo Utara Provinsi Gorontalo, mendorong revitalisasi sungai pascabanjir di Kecamatan Tomilito yang merendam Desa Bubode, Leyao dan Milango.
"Kami berharap pemerintah daerah dapat fokus pada revitalisasi sungai khususnya daerah aliran sungai (DAS) Bubode yang mengancam potensi banjir berkepanjangan mengingat tanggul jebol dapat berakibat fatal saat curah hujan tinggi," kata Ketua DPRD Gorontalo Utara Dedi Dunggio di Gorontalo, Kamis.
Menurutnya pemerintah daerah perlu melakukan percepatan langkah strategis untuk memperbaiki alur sungai dan membangun infrastruktur di sepanjang sungai di wilayah terdampak tersebut.
"Kami berharap ada langkah cepat agar masyarakat dapat keluar dari kesulitan akibat terdampak banjir," katanya.
Penjabat Bupati Gorontalo Utara Sila Botutihe mengatakan telah meninjau lokasi tanggul jebol di DAS Bubode.
Langkah tersebut untuk melakukan percepatan upaya pengerukan sungai dan pembuatan tanggul agar dapat mengendalikan aliran air dan mengurangi dampak bencana.
"Setelah meninjau lokasi banjir, saya langsung berkoordinasi dengan pemerintah provinsi. Ini dilakukan sebab keuangan kita sangat terbatas, sehingga memerlukan bantuan provinsi dan pemerintah pusat," katanya.
Sila mengatakan upaya peminjaman alat berat pun sangat penting.
"Saya terus berkoordinasi agar secepatnya mendapat bantuan pinjaman alat berat mengingat tanggul jebol tersebut perlu segera diatasi," katanya.
Tanggul jebol sebanyak enam titik, dinilainya menjadi pengalaman berharga bagi pemerintah daerah dalam menjaga aset alat berat.
"Kita punya alat berat tapi luput dari penganggaran untuk biaya pemeliharaan. Maka saya tegas kepada Sekretaris Daerah selaku koordinator tim anggaran pemerintah daerah untuk memperhatikan alokasi anggaran tersebut sehingga saat musibah terjadi, kita memiliki peralatan penunjang dalam mengatasi dengan cepat," kata Sila.
Ia mengimbau masyarakat untuk bersabar menghadapi musibah tersebut. Sebanyak enam ribu warga terdampak banjir Tomilito mendapat perhatian pemerintah daerah.
"Saya dan Pak Sekda secara bergantian berada di lokasi. Kami memantau penyaluran bantuan, serta berupaya memberi semangat bagi masyarakat untuk sabar dan terus berdoa. Pemerintah daerah memastikan ada bersama masyarakat untuk mengatasi kondisi ini," imbuhnya.***